Ta’dzim Santri Kepada Kiai (Studi Makna Penghormatan Murit kepada Guru di Pesantren)

  • Sayyidah Syaehotin Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur, Indonesia
  • Akhmad Yunan Atho’illah UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

Abstract

  ABSTRAK Orang yang berbeda mendefinisikan penghormatan secara berbeda. Di Indonesia, pesantren - pondok pesantren - mengembangkan akar filosofis budaya yang unik yang dianggap berdampak pada pemikiran dan perilaku santri. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna ta’dzim santri kepada Kiainya di pesantren Al Fiqhiyah desa Rembang, kecamatan Rembang, kabupaten Pasuruan merupakan pesantren yang belum pernah di jamah para peneliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fenomenologi sebagai metodologi. Untuk mengumpulkan data, kami melakukan wawancara mendalam. Informan ditentukan secara purposif sesuai dengan referensi untuk menentukan informan dalam metode fenomenologi, kemudian data yang dikumpulkan dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa santri mengkonstruksi makna penghormatan secara berbeda dari makna penghormatan pada guru mereka yang berbeda dari para penuntut ilmu disekolah formal. Bagi santri, makna kerja penghormatan kepada kiai bahwa Pertama: Ta’dzim santri kepada kiai, adalah penghormatan terhadap ilmu; Kedua: Ta’dzim santri kepada kiai, adalah ngalab barokah; Ketiga: Ta’dzim santri kepada kiai, adalah mengharapan ridho guru; Keempat: Ta’dzim santri kepada kiai, adalah simbul ketaatan pada guru.  Kata kunci: Makna ta’dzim, Budaya Pesantren, Santri
Published
2020-04-06
How to Cite
Syaehotin, S., & Atho’illahA. Y. (2020). Ta’dzim Santri Kepada Kiai (Studi Makna Penghormatan Murit kepada Guru di Pesantren). Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Keagamaan, 18(1), 240-248. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/article/view/3698
Section
Articles