Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri
<div style="text-align: justify;"> <div>Al Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan diterbitkan oleh Pusat Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam Al-Qodiri Jember yang bekerjasama dengan Kopertais 4 Surabaya.</div> <div>Jurnal ini memuat kajian-kajian pendidikan, Sosial dan Keagamaan.</div> <div>Terbit dua kali dalam setahun pada bulan <strong>April</strong>, <strong>Agustus </strong>dan<strong> Januari</strong></div> <div>Adapun serial number Cetak ataupun online Jurnal ini yaitu: <strong>p-ISSN 2252-4371 </strong>dan<strong> e- ISSN 2598-8735</strong></div> <div>Redaksi Jurnal mengundang para akademisi, dosen, mahasiswa maupun peneliti untuk berkontribusi memasukkan artikel ilmiahnya yang belum pernah diterbitkan oleh jurnal lain. Naskah diketik dengan spasi 1,5 cm pada kertas ukuran A4 dengan panjang tulisan antara 20-25 halaman, 7000-9000 kata. Naskah yang masuk dievaluasi oleh dewan redaksi dan mitra bestari. Redaktur dapat melakukan perubahan pada tulisan yang dimuat untuk keseragaman format, tanpa mengubah substansinya.</div> <div>Alamat Redaksi: Jl. Manggar Gerbang Poreng 139A Patrang Jember. Telp. 0331- 412034, Fax. 0331-427490,48569,</div> <div>Email Jurnal:<strong> jurnalalqodiri@gmail.com</strong></div> <p> </p> <p> </p> </div>Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Ilmiah (LP3M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabayaen-USAl Qodiri : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Keagamaan2252-4371Perlindungan Hukum Atas Klaim Kain Tenun Sumba Timur Sebagai Motif Seni Wilayah Lain
https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/article/view/6670
<p>This journal raises a case regarding the actions and implementation of a fashion show conducted by SMK NU Banat Kudus and 2 (two) students named Fitria Nooraisyah (19) and Farah Aurelia Majid (17) at the Fashion Show "La Mode" Sur La Seine a Paris in Paris in 2019 which did not fulfill the statutory provisions, namely Article 38 of the UUHC, Article 40 letter j of the UUHC, Article 4 paragraph (1) of the Ministerial Regulation and Human Rights Number 13 of 2017 concerning Communal Intellectual Property Data, and violating Article 1365 of the Civil Code which resulted in unlawful actions. Article 33 of Government Regulation No. 56 of 2022 concerning Communal Intellectual Property, and violating article 1365 of the Civil Code which results in unlawful acts. The non-fulfillment of the statutory provisions is because SMK NU Banat kudus and the two students violated article 38 of the UUHC because they had participated in a fashion show with a horse-patterned East Sumba ikat woven fabric (njara) and claimed that the woven fabric belonged to the jepara district called troso nimbrung.</p> <p><strong>Keyword: </strong><strong><em>Communal, violation, fashion, njara</em></strong></p>Sherine Aurellia Untono
Copyright (c) 2025 Sherine Aurellia Untono
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-06-192025-06-1923216817510.53515/qodiri.2025.23.2.168-175Implementation of The Archipelago Module In Managing Intercultural Conflict
https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/article/view/6667
<p><em>The Indonesian government provides opportunities for students to learn about culture through the Merdeka Student Exchange (PMM) program, which includes academic and non-academic aspects. However, students often face intercultural conflicts due to cultural differences and ways of communicating, especially when interacting with Sundanese culture in West Java. Misunderstandings in communication can hinder adaptation in a new environment. The presence of the Nusantara Module is expected to provide understanding and intercultural communication skills to overcome conflicts and build harmonious relationships. This study aims to analyze and evaluate the implementation of the Nusantara Module in managing intercultural conflicts of PMM 3 Inbound students at the Islamic University of Bandung. The method used is qualitative research with a phenomenological approach, through data collection techniques of observation, interview, and documentation. Informants were determined by purposive sampling, and data analysis using phenomenological techniques by Creswell and Moustakas. The theory used is Face Negotiation Theory by Stella Ting-Toomey, which explains differences in perception in interaction. The results showed that PMM 3 students experienced challenges in managing intercultural conflict, but the Nusantara Module activities significantly improved their awareness and communication skills.</em></p>Shalsabilla Syafa
Copyright (c) 2025 Shalsabilla Syafa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-06-252025-06-2523217619010.53515/qodiri.2025.23.2.176-190Pengembangan Video Animasi “Kilani” Berbasis Canva Tentang Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim Alaihi Salam Pada Pembelajaran Kelas 2 SD
https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/article/view/6663
<p><em>Dalam era digital, penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi semakin berkembang untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menganalisis efektivitas video animasi “Kilani” berbasis Canva dalam menyampaikan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. kepada siswa kelas 2 SD. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengembangan media ini melibatkan perancangan animasi yang interaktif dan menarik untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan video animasi ini dapat meningkatkan minat belajar siswa serta mempermudah pemahaman mereka terhadap nilai-nilai keteladanan Nabi Ibrahim a.s. Selain itu, respon guru dan siswa terhadap media ini sangat positif, dengan indikator peningkatan partisipasi aktif dalam pembelajaran. Keunggulan utama dari video animasi ini adalah kemampuannya menyajikan materi secara kontekstual, menarik, dan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, media ini dapat menjadi alternatif inovatif dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah dasar. </em></p>Megy IndrianiSaipanahSiti Nur Pasya Hermalina pasyaAni Nur Aeni
Copyright (c) 2025 Megy Indriani, Saipanah, Siti Nur Pasya Hermalina pasya, Ani Nur Aeni
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-06-252025-06-2523219120710.53515/qodiri.2025.23.2.191-207Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Pembinaan Sikap Siswa di SD Negeri 3 Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/article/view/6678
<p>Sikap siswa merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter siswa sejak usia dini, khususnya di tingkat sekolah dasar. Di SD Negeri 3 Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) memegang peran sentral dalam membina sikap siswa agar sejalan dengan nilai-nilai keislaman. Tantangan utama yang dihadapi adalah faktor lingkungan, di mana beberapa siswa kurang mendapatkan dukungan untuk mengembangkan sikap keagamaan mereka. Oleh karena itu, sekolah berupaya menjadi sumber dukungan dan inspirasi bagi siswa, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.</p> <p>Tujuan penelitian ini untuk: 1) untuk menganalisis strategi Guru PAI dalam pembinaan sikap siswa di SD Negeri 3 Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.. 2) untuk menganalisis penilaian sikap siswa di SD Negeri 3 Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengempulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Kemudian untuk teknik analisis datanya yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan. </p> <p>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Strategi guru PAI dalam pembinaan sikap siswa di SD Negeri 3 Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur dilakukan secara terstruktur dan menyeluruh melalui pendekatan edukatif, humanis, dan kolaboratif. Guru PAI memanfaatkan berbagai strategi seperti pendekatan langsung, tidak langsung, interaktif, berbasis pengalaman, dan mandiri, serta menerapkan metode pembinaan berupa keteladanan, pembiasaan, cerita, dan nasihat. Nilai-nilai karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan ditanamkan secara konsisten dengan dukungan kepala sekolah, sehingga menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif untuk pembentukan pribadi siswa yang berkarakter kuat. 2) Penilaian sikap siswa di SD Negeri 3 Siraman Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur dilakukan secara menyeluruh melalui pengamatan langsung terhadap perilaku siswa dalam kegiatan belajar maupun sosial. Guru tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga memperhatikan proses dan kebiasaan sehari-hari siswa, khususnya dalam hal kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan kesantunan. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berperan penting dalam menumbuhkan semangat ibadah, pembiasaan doa, serta nilai-nilai karakter seperti kesopanan, empati, kejujuran, dan rasa percaya diri. Meskipun sebagian besar siswa menunjukkan perkembangan positif, beberapa di antaranya masih membutuhkan pendampingan agar dapat lebih konsisten dalam menerapkan sikap-sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari.</p>Verdinan WiranataJaenullahAhmad Muhlisin
Copyright (c) 2025 Verdinan Wiranata, Jaenullah, Ahmad Muhlisin
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-06-262025-06-2623220821910.53515/qodiri.2025.23.2.208-219Elemen Listening Sebagai Soft Power: Diplomasi Publik Arab Saudi Melalui Pagelaran Riyadh Masters
https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/article/view/6705
<p class="p1">This article is composed to examine the discussion regarding how Saudi Arabia utilizes the Riyadh Masters Event as an instrument of public diplomacy, with a focus on Nicholas J. Cull’s taxonomy—specifically the “listening” function. Citing Cull’s concept, he argues that listening is the most analytically suitable framework for understanding the engagement of government–in this case through the regime of de facto Mohammed bin Salman–through early-stage with the global esports community, particularly under its Vision 2030 agenda. The research is based on a qualitative analysis of online discourse, stakeholder actions, and official communication. Data were collected through digital ethnography and content analysis across Reddit, Twitter, and tournament coverage. Findings suggest that Saudi Arabia employs esports not only for entertainment or economic diversification but as a way to monitor global sentiment, assess international reputation, and align its diplomatic narrative. The centralized public diplomacy model in Saudi Arabia enables coordinated listening practices, with implications for future cultural and digital diplomacy efforts. Ultimately, this article contributes to a growing body of literature that explores digital platforms, gaming culture, and international engagement from a Global perspective.</p> <p class="p1">Keywords: Public Diplomacy, Esports, Saudi Arabia, Listening, Soft Power</p>Ario Bimo UtomoZaidan Muhammad Baswedan
Copyright (c) 2025 Ario Bimo Utomo, Zaidan Muhammad Baswedan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-06-302025-06-3023222024010.53515/qodiri.2025.23.2.220-240Perbandingan Teori Belajar Sosial dan Siksa Kubur (Perspektif Ulama Malaysia dan Cendekiawan Barat)
https://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/qodiri/article/view/6807
<p><em>The torment of the grave is a consequence that must be accepted and seems to be a punishment for a servant as a form of retribution for every behavior he has done during his life in the world. The similarity of the context related to the torment of the grave between Tuan Minal's perspective and Albert Bandura's social learning theory has a gap of difference which is the basis for this research so that the author conducted a comparative analysis from the perspective of both figures. The purpose of writing this article is to find the differences and similarities in the concept of reinforcement from a comparative analysis of Tuan Minal's thoughts on the torment of the grave with Albert Bandura's thoughts. This study uses a qualitative research method with a comparative analysis technique. The results of the study show that Ibn Qayyim al-Jauziyah's thoughts on the torment of the grave have a similar concept in Albert Bandura's social learning theory, namely the torment of the grave as a form of reinforcement so that individuals do not repeat bad behavior. The difference lies in the aspects of the form of reinforcement, the form of change, the time of administration, behavioral patterns, the function of observation in modeling, model classification, and the success of reinforcement</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Torture of the Grave; Tuan Minal; Albert Bandura.</em></p>Halimatus Sa’diahLaila Musrifah SofiyantiSulaimanLuqman BaehaqiAbdul Syahid
Copyright (c) 2025 Halimatus Sa’diah, Laila Musrifah Sofiyanti, Sulaiman, Luqman Baehaqi, Abdul Syahid
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2025-07-072025-07-0723224125610.53515/qodiri.2025.23.2.241-256