KONSTRUKSI NILAI SOSIAL PESANTREN (KONSTRIBUSI PESANTREN DALAM MEMBANGUN MORAL BANGSA)

  • abu amar bustomi

Abstract

Abstrak: Kualitas Moral Bangsa Indonesia semakin rapuh, hal ini lebih disebabkan oleh pengaruh budaya asing, kurangnya penanaman nilai-nilai sosial keagamaan, dan sistem pendidikan yang masih identik mengedepankan nilai-nilai materialistik. Salah satu lembaga endegenius yang eksis dan mampu menjadi penjaga moral bangsa adalah pesantren. Eksistensi pesantren telah teruji sebagai lembaga pendidikan, keagamaan dan sosial yang didalamnya terdapat konstruksi nilai-nila sosial naturalistik produktif berbasis nilai-nilai agama. Fenomena Konstruksi nilai-nilai sosial Pesantren atas nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk ini terkonstruksi secara alamiah dari internalisasi sumber nilai adikorati (ajaran Agama Islam) yang khas dan dibangun dalam panorama komponen-komponen realitas Kyai sebagai personifikasi dalam sistem nilai yang kedudukan sosialnya cukup kokoh dalam charisma spiritual sebagai cultural broker yang menawarkan agenda perubahan sesuai kebutuhan nyata masyarakat yang dipimpinnya; Santri sebagai pengemban pengetahuan agama yang bertindak dan berbuat dalam prinsip ubudiyah dan keikhlasan yang merupakan ciri dan kekuatan budaya transcendental; Masjid sebagai symbol keutuhan budaya dan menjadi pusat aktivitas kepesantrenan; Kitab kuning sebagai symbol kekuatan intelektual komunitas pesantren; Dan asrama sebagai bagian penting tradisi pesantren untuk hidup bersama penuh dalam pembiasaan. Kata Kunci: Konstruksi Nilai Sosial Pesantren, Konstribusi, Moral Bangsa
Published
2018-03-13
Section
Articles