ALIRAN-ALIRAN DALAM ISLAM DAN PENGARUHNYA PADA PESANTREN, NU DAN PANCASILA DI INDONESIA (TELAAH SEJARAH DAN PEMIKIRAN)

  • abdulloh shodiq

Abstract

Pertama kali penyebab lahirnya  aliran-aliran  dalam Islam tidak bisa dipisahkan dari masalah politik setelah wafatnya Nabi  Muhamad SAW. Maka lahiralah aliran-aliran syi’ah, khawarij, mu’tazilah, dan sebagainya di kemudian hari berpengaruh ke negara-negara, termasuk Negara Indonesia. Syi’ah di Indonesia sebenarnya jauh lebih tua dari kemerdekaan RI. Kerajaan Islam pertama kali berdiri di Indonesia yaitu di Perlak tahun 225 H atau 845 M, boleh dikatakan Kerajaan Syi’ah. Kemudian kira-kira pada tahun 457 H atau 1065 M mulailah pertumbuhan dan kebangkitan keilmuan Sunni yang mendorong pertumbuhan pendidikan Islam, seperti pendidikan pesantren yang berhaluan Sunni (Ahlu Sunnah wal Jama’ah). Dari pesantren-pesantren ini maka lahirlah organisasi-organisasi kemasyarakatan Islam di kemudian hari, seperti Nahdhatul Ulama (NU). Dalam sejarah pertumbuhannya, NU adalah ormas pertama kali yang menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas, dan salah satu implementasi nilai ideologi Pancasila dalam hidup bermasyarakat di Indonesia adalah memupuk persaudaraan dan harga-menghargai antar umat Islam dan umat yang beragama lain. Hal ini membuktikan bahwa toleransi umat beragama mempunyai tempat dalam pesantren Ahlu Sunnah, NU dan Pancasila
Published
2020-12-04