KEPEMIMPINAN KIAI DALAM PEMBARUAN PONDOK PESANTREN
Abstract
ABSTRAK
Perubahan pengelolan internal pesantren diakibatkan bergantinya kiai yang melanda institusi pondok pesantren. Dampak lainya ialah pola kepemimpinan yang bervariasi, pondok pesantren dalam bentuk beberapa unit. Peran genting terhadap tumbuh dan matinya pesantren tergantung kiai sebagai pimpinan tunggal dalam pesantren. Gaya dan strategi berfariasi bertujuan pesantren tetap eksis dan terhindar dari konflik internal yang fatal hingga terjadi perpecahan. Mensiasati perubahan dan keberagaman yang ada dalam unit-unit pesantren butuh kedewasaan kiai dengan meninggalkan karakter di dalam pesantren. Berkembang dan harmonis dalam menata pesantren ke depan menjadi cita-cita institusii pesantren. Penelitian ini untuk mengetahui gaya kepemimpinan kiai, strategi Kiai pesantren menjalin keharmonisan dan menyikapi keberagaman dengan unit-unitnya. Kualitatif naturalistic digunakan dalam metode penelitian ini. Dengan dokumentasi, observasi partisipan, pengumpulan data, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian : Pose Kepemimpinan Utuh Kiai. Pose power Dwi Tunggal kiai. Pose Three Utuh Kiai demokratik-karismatik. Pose power bersama Kiai BPK-P2L dan Dewan Masyayihk. Dari aspek periodesasi pesantren: Generasi pelopor, pengembang, partisipasip santri senior dalam sistem pesantren. Interkoneksi leadher kiai mengukuhkan bagian-bagian: a) Kegiatan resmi pesantren yang direncanakan. b) kegiatan tidak resmi persaudaraan kiai, mensukseskan kegiatan pondok unit, membesuk satu kiai yang sakit, perkawanan silang pondok pesantren. c) adanya moto pesantren, yakni: 1.Motto Pelopor adalah persaudaraan biologic (dzuriyah bi-al- nasab) dan persaudaraan ilmu (Dzuriyah fil al- ilmi).2. Al itihad al Wahdah (kemanunggalan mengelola pesantren Al Falah). Kebijakan kiai memadu dan berbaur keberagaman unit: a) Sentralisasi kebijakan BPK-P2L dan Dewan Masyayihk. b) Daya dorong Kiai sebagai pimpinan utama pesantren dalam agenda perubahan.
Kata kunci: Kepemimpinan Kiai, Pembaruan