Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Tasawwuf bagi Anak Usia Dini di TPQ Mafatihul Ulum Wadungasri Waru Sidoarjo

  • Mukhammad Wahyudi
Keywords: Dialektika pendidik dan peserta didik, metodologi psikosufistik, menjaga keteladanan, manajemen kurikulum

Abstract

Pendidikan tasawwuf mutlak bagi siapapun dimanapun dan kapanpun sebab adab sebagai alat pembuka sebuah pintu praktik keseharian baik secara tuntunan dan etika terutama bagi anak usia dini. Kehilangan substansi pendidikan dalam unsur-unsur sufistik maupun spiritual anak tidak bisa dipungkiri akan tumbuh dan berkembang menjadi insan yang kosong secara ruhani sehingga berdampak pada ketenangan jiwa, pola pikir yang tergius oleh modernitas, kelemahan responsibilitas, serta tumbuh menjadi pribadi yang egois, materialistis, individualistis. Hal tersebut disebabkan anak yang masih bersifat lebih menirukan mengedepankan kehendak nafsu, emosi, ego dan keinginan lahiriyah dan temporal, Sementara kehendak batin terpadamkan akibat tergius oleh nafsu ammarah secara bebas. Penanaman, pembinaan, pembiasaan pendidikan tasawwuf bagi anak usia dini menjadi kewajiban akhlak dan bahkan mengarah kepada subtansi aqidah. Beberapa praktek pendidikan tasawwuf bagi anak usia dini yang dapat dikembangkan adalah pertama, mendidik anak mulai dari hal yang terkecil sesuai dengan psikosufistik, berhati sufistik melalui cara-cara secara sederhana. Kedua, dialektika antara guru dan murid. Ketiga, menjaga sunnah.
Published
2021-12-09
Section
Articles