Hermeneutika HERMENEUTIKA FAZLUR RAHMAN: DOUBLE MOVEMENT DALAM PENAFSIRAN AL-QUR’AN
Abstrak
Fazlur Rahman membangun asumsi bahwa Al-Qur’an harus mampu dipahami secara holistik. Sebuah gagasan yang pada tahap selanjutnya diekspresikan dalam metode hermeneutika double movement. Ide mengkontekstualisasikan nilai-nilai Alquran menjadi titik tolak dalam kajian ini. Kesimpulan yang dihasilkan, berangkat dari pemahamannya terkait hermeneutika, Fazlur Rahman berhasil meramu cara memahami Al-Qur’an melalui apa yang disebut gerak ganda; dari situasi sekarang menuju masa Al-Qur’an diturunkan, dan kemudian, dari masa Al-Qur’an kembali menuju situasi sekarang. Misi utama dari double movement tersebut adalah menemukan ideal moral Al-Qur’an dibanding legal spesifiknya. Kontribusi Rahman dalam mengubah wajah hukum Islam dapat dilihat pada pola aplikasi ‘kepemimpinan non-muslim’. Kata Kunci: Fazlur Rahman, Double Movement, Hermeneutika##submission.downloads##
Diterbitkan
2025-01-17
Terbitan
Bagian
Articles
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 JURNAL ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
AL-QORNI COPYRIGHT NOTICE
- Seluruh materi yang terdapat dalam situs ini dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi situs web ini untuk keperluan komersil tanpa persetujuan dewan penyunting jurnal ini.
- Apabila anda menemukan satu atau beberapa artikel yang terdapat dalam AL-QORNI yang melanggar atau berpotensi melanggar hak cipta yang anda miliki, silahkan laporkan kepada kami, melalui email pada Priciple Contact.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs  jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-ShareAlike (CC BY-SA).
- Semua Informasi yang terdapat di AL-QORNI bersifat akademik. AL-QORNIÂ tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi karana penyalah gunaan informasi dari situs ini.