Kematangan Beragama Nabi Muhammad Saw (Interkoneksi Hadis Akhlak Nabi Muhammad dengan Ilmu Psikologi Agama)

Penulis

  • Mohammad Farah Ubaidillah
  • Misnawi

Abstrak

Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi memiliki akhlak yang mulia. Dibalik kemuliaan akhlak beliau sebagai nabi, beliau juga adalah manusia biasa layaknya manusia yang lain. Beliau juga merasakan rasa gembira, rasa sedih dan hal-hal lainnya yang dirasakan oleh manusia. Salah satu contoh bahwa beliau sama dengan manusia lainnya, beliau juga melakukan kesalahan. Perbedaan beliau dengan manusia lainnya, ketika beliau melakukan kesalahan, maka beliau langsung mendapat teguran dari Allah. Adanya sifat basyariyyah di dalam diri Nabi Muhammad, memungkinkan untuk dilakukan penelitian psikologi terhadap beliau. penelitian ini berusaha memahami hadis-hadis tentang akhlak Nabi Muhammad dengan pendekatan ilmu psikologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna hadis tentang akhlak Nabi Muhammad ditinjau dari perspektif ilmu psikologi, karena selama ini terkadang hadis-hadis yang berkaitan dengan akhlak Nabi Muhammad dipahami terbatas pada dimensi fiqih saja.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-01-03

Cara Mengutip

Mohammad Farah Ubaidillah, & Misnawi. (2021). Kematangan Beragama Nabi Muhammad Saw (Interkoneksi Hadis Akhlak Nabi Muhammad dengan Ilmu Psikologi Agama). JURNAL ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR NURUL ISLAM SUMENEP, 6(1), 54–69. Diambil dari https://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/alqorni/article/view/5432

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Obs.: Plugin ini minimal membutuhkan satu plugin statistik/laporan aktif. Jika plugin statistik menghasilkan lebih dari satu metrik, pilihlah metrik utama pada pengaturan halaman admin dan/atau pada halaman pengaturan manajer jurnal.