Bahasa Indonesia
Abstrak
Dehumanisasi terhadap kaum perempuan pernah terjadi dalam panggung sejarah bahkan mungkin sampai sekarang, baik di dunia Barat maupun dunia Islam. padahal pada saat yang bersamaan al-Quran sebagai kitab sucinya secara normatif sangat menghargai perempuan. Ini terlihat dari bagaimana al-Quran secara tegas memandang laki-laki dan perempuan secara equal (al-musawah).Seiring dengan isu-isu gender yang semakin marak dikumandangkan para aktivis perempuan, baik dalam skala lokal, nasional, maupun regional bahkan international, muncullah seorang sosok feminis Muslimah dari Amerika Serikat bernama Amina Wadud Muhsin. Beliau mencoba melakukan rekonstruksi metodologis bagaimana menafsirkan al-Quran agar dapat menghasilkan sebuah penafsiran yang sensitif gender dan berkeadilan.##submission.downloads##
Diterbitkan
2023-09-08
Terbitan
Bagian
Articles
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
AL-QORNI COPYRIGHT NOTICE
- Seluruh materi yang terdapat dalam situs ini dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi situs web ini untuk keperluan komersil tanpa persetujuan dewan penyunting jurnal ini.
- Apabila anda menemukan satu atau beberapa artikel yang terdapat dalam AL-QORNI yang melanggar atau berpotensi melanggar hak cipta yang anda miliki, silahkan laporkan kepada kami, melalui email pada Priciple Contact.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs  jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-ShareAlike (CC BY-SA).
- Semua Informasi yang terdapat di AL-QORNI bersifat akademik. AL-QORNIÂ tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang terjadi karana penyalah gunaan informasi dari situs ini.