Pendidikan Pesantren dan Tantangan Modernisasi

Penulis

  • Hafid Syukri Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiya Al Karimiyyah

Kata Kunci:

Pendidikan, Pesantren, Modernisasi

Abstrak

Pesantren adalah lembaga pendidikan yang relatif tua di bumi nusantara. Dalam perjalanan historisnya yang menjadi akulturasi Islam dengan budaya setempat senantiasa bergumul dengan problematika sistem pendidikan yang akan dan terus dilaksanakannya. Otonomi sebagai salah satu ciri khasnya membuat pesantren menolak setiap otoritas yang datangnya dari luar. Pesantren semakin berkembang secara cepat dengan adanya sikap non-kooperatif ulama terhadap kebijakan "politik etis" pemerintah kolonial Belanda pada akhir abad ke-19, yang berusaha membalas jasa rakyat Indonesia dengan memberikan pendidikan modern, termasuk budaya Barat. Sikap non-kooperatif ulama ditunjukkan dengan mendirikan semakin banyak pondok pesantren di daerah-daerah yang jauh dari kota, untuk menghindari intervensi kultural perintah kolonial, di samping juga untuk memberi kesempatan kepada rakyat yang sama sekali belum memperoleh pendidikan. Dengan kondisi semacam itu, pesantren mampu menyaring setiap nilai-nilai kehidupan dalam multidimensinya dengan satu nilai yang mengacu pada ajaran Islam, yang menjadi dasar dalam setiap langkah kebijakannya.

Referensi

Abdurrahman Wahid. 2007. Islam Kosmopolitan: Nilai-Nilai Indonesia & Transformasi Kebudayaan. Jakarta: The Wahid Institute.
-------------------------.2001. Menggerakkan Tradisi; Esai-Esai Pesantren. Jogjakarta: LKiS.
Abdurrahman Mas’ud.. 2004. Intelektual Pesantren: Perhelatan agama dan Tradisi. Yogyakarta, LKiS Yogyakarta.
Abdul A’la. 1986. “Pendidikan Pesantren Dewasa ini Pencarian Identitas” dalam majalah Massa, Edisi Perdana, PP An-Nuqayah Guluk-Guluk Sumenep.
------------. 2006. Pembaruan Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.
Abdul Munir Mulkhan. 2001. Kiai Presiden, Islam dan TNI di Tahun-Tahun Penentuan. Yogyakarta: UII Press
Bappeda & Lakpesdam NU Sumenep. 2002. Tipologi dan Pemberdayaan Masyarakat Pesantren Kabupaten Sumenep. Sumenep: Bappeda Sumenep.
Hamdan Farchan dan Syarifuddin. 2005. Titik Tengkar Pesantren. Yogyakarta, Pilar Media.
Harian Sore Surabaya Post. Surabaya 19 juni 1986.
Mahbub Junaidi, H. 1989. Kolom Demi Kolom. Jakarta: CV H Masagung.
Karel A. Steenbrink. 1986. Pesantren, Sekolah; Pendidikan Islam dalam Kurun Modern. Jakarta: LP3ES.
Hadi Mulyo, Pesantren dan Masa Depan, Majalah Panjimas, tanggal, bulan dan tahun terbit tidak terlacak.
Hasyim Muzadi, KH. 2007. Harian Duta Masyarakat Surabaya, 18 Juli 2007
;Marno. 2007. Islam by Management and Leadershif: Tinjauan Teoritis dan Empiris Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Lintas Pustaka.
Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS.
Qodri Azizy. 2003. Melawan Globalisasi: Reinterpretasi Ajaran
Islam. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Rusli Karim, M. 1989. “Tren Perkembangan Masa Depan dan Peranan Umat Islam: Tinjauan Sosial-Budaya”,dalam Rusjdi Hamka- rafiq (peny.) Islam dan Era Informasi. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Said Aqil Siroj, 2006, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Bandung, PT Mizan Pustaka.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2015-11-20

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Obs.: Plugin ini minimal membutuhkan satu plugin statistik/laporan aktif. Jika plugin statistik menghasilkan lebih dari satu metrik, pilihlah metrik utama pada pengaturan halaman admin dan/atau pada halaman pengaturan manajer jurnal.