Relevansi Nilai-Nilai Etika Politik dan Konsep Moderasi Beragama dalam Tafsir al-Qurthubi: Refleksi Menyambut Pemilu 2024
Abstract
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat relevansi nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama di dalam Tafsir al-Qurthubi dalam menyambut Pemilu 2024. Hal ini terlihat dari seringnya perselisihan di antara masyarakat Indonesia mengenai masalah agama dan politik selama pemilihan umum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an pada topik yang dibahas, yaitu QS. an-Nisa/4: 59, QS. al-Baqarah/2: 30, QS. al-Maidah/5:8, QS. Ali Imran/3: 159, QS. asy-Syura/42: 38, QS. al-Hujurat/49: 13, dan QS. al-Maidah/5: 2 beserta apa yang dikatakan dalam Tafsir al-Qurthubi tentang ayat-ayat tersebut. Hasil studi menyimpulkan enam poin penting tentang bagaimana moderasi beragama dapat beradaptasi dengan nilai-nilai etika politik yang berkembang. Relevansi antara nilai-nilai etika politik dan konsep moderasi beragama menurut Tafsir al-Qurthubi terletak pada 6 persamaan, yaitu Beriman dan Pengambilan Jalan Tengah (Tawassuth), Amanah dan Berkeadaban (Tahadhdhar), Keadilan dan Tegas & Lurus (I’tidal), Musyawarah (Syura), Persamaan dan Tidak Diskriminatif (Musawa), Kerja Sama dan Mendahulukan yang Prioritas (Aulawiyah).
Keywords: Etika Politik, Moderasi Beragama, Pemilu 2024.
Abstract: This research aims to see the relevance of political ethical values and the concept of religious moderation in Tafsir al-Qurthubi in welcoming the 2024 elections. This can be seen from the frequent disputes among Indonesian people regarding religious and political issues during the general elections. This research uses a descriptive qualitative method by analyzing the verses of the Al-Qur'an on the topic discussed, namely QS. an-Nisa/4: 59, QS. al-Baqarah/2: 30, QS. al-Maidah/5:8, QS. Ali Imran/3: 159, QS. ash-Shura/42: 38, QS. al-Hujurat/49: 13, and QS. al-Maidah/5: 2 along with what is said in Tafsir al-Qurthubi about these verses. The results of the study conclude six important points about how religious moderation can adapt to developing political ethical values. The relevance between political ethical values and the concept of religious moderation according to Tafsir al-Qurthubi lies in 6 similarities, namely Faith and Taking the Middle Way (Tawassuth), Trustworthiness and Civility (Tahadhdhar), Justice and Firm & Straight (I'tidal), Deliberation (Shura), equality and non-discrimination (Musawa), cooperation and prioritizing priorities (Aulawiyah).
Kata Kunci: Political Ethics, Religion Moderation, 2024 Election, Tafsir al-Qurthubi
Downloads
References
Abror, Mhd. “Moderasi beragama dalam bingkai toleransi.†Rusydiah: Jurnal Pemikiran Islam 1, no. 2 (2020): 143–55.
Al-Farisi, Leli Salman. “POLITIK IDENTITAS: Ancaman Terhadap Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Dalam Negara Pancasila.†ASPIRASI 10, no. 2 (21 Februari 2020): 77–90.
Amar, Abu. “Pendidikan Islam Wasathiyah ke-Indonesia-an.†Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman 2, no. 1 (2018): 18–37.
AQIDAH, AL. “KONTEKSTUALISASI ETIKA POLITIK ISLAM,†2018.
Arifin, Bustanul. “Implikasi Prinsip Tasamuh (Toleransi) dalam Interaksi Antar Umat Beragama.†Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya 1, no. 2 (2016): 391–420.
Hukumonline, Tim. “Fungsi, Tujuan, Prinsip, dan Asas-Asas Pemilu.†hukumonline.com. Diakses 4 Agustus 2023. https://www.hukumonline.com/berita/a/asas-asas-pemilu-lt64956cc40a99a/.
Idham, Idham, dan Suaib Amin Pranowo. “Pilkada, Politik Identitas Dan Kekerasan Budaya.†Jurnal Renaissance 5, no. 2 (2020): 650–56.
Ismail, Muhammad. “Al-QurÅ£ubÄ« dan Metode Penafsirannya dalam Kitab al-JÄmi ‘li AÄ¥kÄm al-Qur’Än.†Pappasang 2, no. 2 (2020): 17–32.
Junaedi, Edi. “Inilah moderasi beragama perspektif Kemenag.†Harmoni 18, no. 2 (2019): 182–86.
Kementerian Agama RI. Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2019.
———. Tanya Jawab Moderasi Beragama. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2019.
Lestari, Dina. “Pilkada DKI Jakarta 2017 : Dinamika Politik Identitas Di Indonesia.†JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala 4, no. 4 (10 Juni 2019): 12–16. https://doi.org/10.58258/jupe.v4i4.677.
Magnis-Suseno, Franz. Etika Politik: Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2023.
Mawardi, Imam al-. Al-Ahkam Al-Sulthaniyyah: Hukum-Hukum Penyelenggaraan Negara dalam Syariat Islam. Diterjemahkan oleh Fadli Bahri. Jakarta: Darul Falah, 2007.
MTs, Admin. “Etika Politik dalam Perspektif Al-Qur’an.†Madrasah Tsanawiyah Yayasan Al Jihad (blog), 1 Februari 2019. https://mts.aljihad.sch.id/2019/02/etika-politik-dalam-perspektif-al-quran/.
Munawar, Said Agil Husin al-. Fikih Hubungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press, t.t.
Mursyid, Salma. “Konsep Toleransi (Al-Samahah) Antar Umat Beragama Perspektif Islam.†Aqlam: Journal of Islam and Plurality 1, no. 2 (2018).
Nashir, Haedar. “Sekuralisme Politik Dan Fundamentalisme Agama: Ketegangan Kreatif Hubunan Agama Dan Politik.†Unisia, 2002, 154–63. https://doi.org/10.20885/unisia.vol25.iss45.art3.
Nawawi, Imam an-. Syarah Shahih Muslim Jilid 12. Diterjemahkan oleh Misbah. Jakarta: Pustaka Azzam, 2011.
Noer, Deliar. Pengantar Pemikiran Politik. Jakarta: Rajawali Press, 1983.
Nurdin, Fauziah. “Moderasi Beragama menurut Al-Qur’an dan Hadist.†Jurnal Ilmiah Al-Mu ashirah: Media Kajian Al-Qur’an dan Al-Hadits Multi Perspektif 18, no. 1 (2021): 59–70.
“Qur’an Kemenag.†Diakses 9 Januari 2024. https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/4?from=59&to=59.
“Qur’an Kemenag.†Diakses 9 Januari 2024. https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/2?from=30&to=30.
“Qur’an Kemenag.†Diakses 9 Januari 2024. https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/5?from=8&to=8.
“Qur’an Kemenag.†Diakses 9 Januari 2024. https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/3?from=159&to=159.
“Qur’an Kemenag.†Diakses 9 Januari 2024. https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/42?from=38&to=38.
“Qur’an Kemenag.†Diakses 9 Januari 2024. https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/49?from=13&to=13.
“Qur’an Kemenag.†Diakses 9 Januari 2024. https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/5?from=2&to=2.
Qurthubi, Syaikh Imam al-. Tafsir al Qurthubi Jilid 4. Diterjemahkan oleh Dudi Rosyadi. Jakarta: Pustaka Azzam, 2013.
———. Tafsir al Qurthubi Jilid 6. Diterjemahkan oleh Ahmad Rijali Kadir. Jakarta: Pustaka Azzam, 2013.
———. Tafsir al Qurthubi Jilid 16. Diterjemahkan oleh Akhmad Khatib. Jakarta: Pustaka Azzam, 2016.
———. Tafsir al Qurthubi Jilid 17. Diterjemahkan oleh Akhmad Khatib, Dudi Rosyadi, Fathurrahman, dan Fachrurazi. Jakarta: Pustaka Azzam, 2015.
———. Tafsir al-Qurthubi Jilid 1. Diterjemahkan oleh Fathurrahman, Ahmad Hotib, dan Nashirul Haq. Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
———. Tafsir al-Qurthubi Jilid 5. Diterjemahkan oleh Ahmad Rijali Kadir. Jakarta: Pustaka Azzam, 2013.
Rifaldi, Muhammad, dan Muhammad Sofian Hadi. “Meninjau Tafsir Al-Jami’Li Ahkami Al-Qur’an Karya Imam Al-Qurthubi: Manhaj Dan Rasionalitas.†Jurnal Iman Dan Spiritualitas 1, no. 1 (2021): 92–100.
Sadily, Hasan. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1997.
Shihab, M. Quraish. Wasathiyyah: Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. Tangerang: Penerbit Lentera Hati, 2020.
Susmihara, Susmihara. “Etika Politik dalam Sejarah Umat Islam.†Rihlah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan 3, no. 01 (2015): 1–11.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
Copyright (c) 2024 AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.