Metode Cerita Dalam Pendidikan Perspektif Surat Al A’raf 176 Dan Relevansinya Dengan Ilmu Neurosains

  • Ilma Fahmi Aziza
Kata Kunci: Metode Cerita, Al-A’raf 176, Neurosains

Abstrak

Sains dan Islam merupakan bidang ilmu pengetahuan yang memiliki cara pandang yang berbeda, namun terdapat hubungan timbal baik yang dahsyat apabila keduanya diintegrasikan. Relevansi mengenai sains dan Islam juga dapat dilihat dari metode cerita dalam pendidikan perspektif surat al a’raf 176 dengan ilmu neurosains.Pada surat al-A’raf ayat 176 menunjukkan pentingnya metode cerita agar manusia mau berfikir. Ditinjau dari segi ilmu neurosains juga ditemukan fakta bahwa kegiatan bercerita dan kegiatan berfikir merupakan kegiatan yang penting karena dapat merangsang aktivitas otak kanan serta mampu menjadi kunci kesuksesan seseorang jika dilakukan secara terus menerus. Penggunaan lafadz tafakkur pada al-A’raf ayat 176 juga memiliki relevansi dengan ilmu neurosains diamana tafakkur adalah proses berfikir tentang alam dan lain sebagainya agar mengingat kebesaran Allah SWT yang menggunakan nalar dimana nalar tersebut mengaktifkan otak kanan, dan dalam ilmu neurosains, God Spot atau saraf yang mendorong manusia menemukan tuhan juga barada di otak kanan.

Referensi

Ahmad, M. (2011). Metode Kritik Nalar dan Matan. Medan: UIN Sumatera Utara.

Ibrahim, Haji Lalu M. Thayyib. (2010). Keajaiban Sains Islam. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Bachri, Bachtiar. (2005). Pengembangan Kegiatan Bercerita, Teknik dan Prosedurnya. Jakarta: Depdikbud.

Tampubolon. (1991). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa.

Cendikia, Tim Pena. (2009). Panduan Mendongeng untuk TK/TPA/TPQ Sederajat. Gazzamedia : Surakarta. 2013) Dhien,Nurbiana dkk.Materi Pokok Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Majid, Abdul Aziz Abdul, Mendidik Anak Lewat Cerita. Mustaqiim :Jakarta Selatan. 2005.

Baqi, Muhammad Fu’ad Abd al-, tth. al-Mu‘jam al-Mufahrasy li al-Alfaz al-Quran al-Karim. Kairo: Dar al-Hadiś, cet. Ke-2.

Musfiroh, Tadkiroatun. (2005). Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,

Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Crone, John Mc. (2003). Menyingkap Kerja Otak. Jakarta: Erlangga.

Syarifuddin, Amir. (1997). Ushul Fiqh. Jakarta: Logos, cet. Ke-1.

Ruben, Jean Mark. (2009). Langkah Mencerdaskan Otak. Jakarta Timur: Almahira.

Yahya, Muhtar. (1986). Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqhi Islam. Bandung: al-Ma’arif.

Munawwir, A. (1997). Warson Kamus al-Munawwir, Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif.

Qaraḍawi , Yusuf. (1996). al-’Aql wa al-‘Ilmu fi al-Qur’ān al-Karīm, alih bahasa Abdul Hayyi al-Kattani, dkk, Cet. Ke-1. Kairo:Maktabah Wahbah.

Hanafi, A. (1989). Ushul Fiqhi.Jakarta: Widjaya.
Diterbitkan
2018-06-30
Bagian
Articles