Pembelajaran Maharah Istima Di Jurusan PBA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

  • Qomi Akid Jauhari
Kata Kunci: Pembelajaran, Maharah Istima

Abstrak

Maharah Istima (kemampuan mendengar) adalah salah satu dari kemampuan kebahasaan empat (mendengar/istima, berbicara/kalam, membaca/qira’ah dan menulis/kitabah) yang dipelajari mahasiswa pertama kali sebelum pembelajaran kemampuan kebahasaan empat yang lain. Kemampuan mendengar yang baik sangat bermanfaat dalam memahami ide-ide pokok secara terperinci. Mata kuliah Maharah Istima di Jurusan PBA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang adalah mata kuliah wajib jurusan yang terdiri dari 2 tingkat, yaitu maharah istima 1 dan maharah istima 2. Proses pembelajaran maharah istima yang baik serta metode-metode pembelajaran yang tepat diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, jurusan PBA menyelenggarakan proses Pembelajaran Maharah Istima I selama satu semester, dengan berkesimpulan bahwa Pembelajaran Maharah Istima di Jurusan PBA Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi.

Referensi

Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, 2005, Malang, Penerbit Misykat.

Ali Hasan ad-Dailamy dan Su’ad Abdul Karim al-Waily, at-Tharaiq al-‘Ilmiyah fi Tadris al-Lughoh al-‘Arabiyah, Cet. Pertama, 2003, Oman, Dar asy-Syuruq.

Al-Khomis bin Abdur Rahman, Tanpa Tahun, Fan al-Istima wa Turuq Tadrisihi wa Ikhtibarihi, www.mitaka .net/forums/mulka281137.

Bambang Warsito, 2008, Teknologi Pembelajaran, landasan dan Aplikasinya. Jakarta, Rineka Cipta.

Depag RI. 2008. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2008. Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.

Fadhil Futuhy Muhammad Wali, 1900, Tadris al-Lughoh al-Arabiyah fi al-Marhalah al-Ibtidaiyyah, Dar al-Andalus al-Hadlro.

Fairuz Abadi, al-Qomus al-Muhith, sami’a
Hasan Sahatah, 1993, Ta’lim al-Lughoh al-‘Arabiyah baina an-Nadhoriyah wa at-Tathbiq”, Bayrut, ad-Dar al-Misriyah al-Libnaniyah.

Ibnu Mandhur, Lisan al-‘Araby, sami’a, Juz 8
Mahmud Kamil an-Naqoh dan Rusydy Ahmad Thuaimah, Thoroiq tadris al-Lughoh al-‘Arabiyah li ghoiri an-Nathiqina biha, 2003, Riyadh, al-Ma’arif al-Jadidah.

Muhammad Ali al-Khouly, 2000, Asalibu Tadris al-Lughoh al-Arabiyah, Riyadh, Muassaahal-Falah li at-Tarjamah wa an-Nasyr wa at-Tauzi’.

Muhammad Sholih asy-Syunthy, al-Maharat al-Lughowiyah, Dar al-Andalus li an-Nasyr wa at-Tauzi’.

Oemar Hamalik, 2009, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara.

Oemar Hamalik, 2010, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara.

Purwanto, 2009, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Rusydi Ahmad Thu’aimah dan Muhammad as-Sayyid Manna’, 2000, Tadris al-Arabiyah fi at-Ta’lim al-Aam Nadhoriyat wa Tajarub, Kairo, Dar al-Fikr al-Araby.

Rusydi Ahmad Thuaimah, 1986, al-Marja’ fi Ta’lim al-Lughoh al-‘Arabiyah li an-Natiqiina bi Lughot Ukhro, Riyadh, Jami’ah Umm al-Quro Ma’had al-Lughoh al-‘Arabiyah Wahdah al-Buhuts wa al-Manahij Silsilah Dirosat fi Ta’lim al-‘Arabiyah.

Su’ad Syabi, 2014, Ta’lim al-Lughoh al-‘Arabiyah lighoir an-Nathiqin biha bi Isti’mal al-Wasaith at-Ta’limiyah, Makalah Seminar Nasional Bahasa Arab (Penyebaran Bahasa Arab dan budayanya di dunia), 3-5 Oktober 2013, Jakarta, Universitas Indonesia.

Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah dan Zain Aswan, 2006, Strategi Belajar-Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta.
Diterbitkan
2018-06-30
Bagian
Articles