Penanaman Akidah pada Anak Usia Dini Melalui Penerapan Kurikulum Berbasis Asma`ul Husna

  • Syahrudin Syahrudin Institut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar Ponorogo
Kata Kunci: Penanaman Akidah, Pendidikan Anak Usia Dini, Pembelajaran Berbasis Asma’ul Husna

Abstrak

Penanaman akidah atau keyakinan adanya Allah SWT, menjadi hal pertama dan mendasar dalam upaya mengajarkan Islam pada anak usia dini, sebagaimana Rasulullah menanamkan akidah kepada para pemeluk Islam di fase awal dakwah Islam. Untuk itu, diperlukan adanya penerapan kurikulum yang tepat agar proses penanaman akidah dapat berjalan optimal. Salah satu upaya tersebut menggunakan kurikulum berbasis Asma’ul Husna. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui hasil penerapan penanaman akidah pada anak usia dini melalui pengintegrasian kurikulum berbasis Asma’ul Husna. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian dilaksanakan di Yayasan Pendidikan Muslimat NU (YPMNU)Bina Bakti Wanita Kabupaten Ponorogo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk penerapan kurikulum berbasis Asma`ul Husna adalah dengan cara mengintegrasikan  99 Asmaul Husna dalam semua bidang pengembangan:  (1) Bidang  pengembangan akhlakul karimah sosial emosional. (2) Bidang  pengembangan kognitif; (3) Bidang pengembangan fisik motorik; (4) Bidang pengembangan bahasa; (5) Bidang pengembangan seni. Pada praktiknya, penerapan dilaksanakan dengan mengintegrasikan Asmaul Husna kedalam tema dan sub tema pembelajaran yang ada di institusi, dengan tujuan agar para peserta didik lebih mudah mengenal Allah SWT Melalui Sifat-Sifat Nya dan Benda-benda ciptaan Nya.Penanaman Akidah Pada Anak Usia Dini dengan mengintegrasikan Kurikulum berbasis Asma`ul Husna pada bidang-bidang pengembangan tersebut, terbukti mampu memberikan kemudahan baik bagi pendidik untuk lebih terfokus dan terarah pada penyampaian nilai-nilai akidah.  Sedangkan bagi para peserta didik, dapat meningkatkan perilaku dan moral mereka lebih terarah dan terkontrol. Siswa menjadi terbiasa: menyebut nama Tuhan, mengucapkan kalimat pujian terhadap ciptaan Tuhan, berdo`a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan, menghargai diri sendiri orang lain dan lingkungan sekitar, mengucap rasa syukur terhadap Allah SWT.

Referensi

Anwar, Rosihon. (2016). Akidah Akhlak. Cet.I. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto. (2002). Suharsimi Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Bima Karya.

Khadim Al Haramain Asy Syarifain (Pelayan Kedua Tanah Suci). (1971). Al Qur`an Dan Terjemahnya. Madina:Komplek Percetakan Al Qur`an Khadim Al Haramain Asy Syarifain Raja Fahd.

Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mustafa, Syaikh Fuhaim. (2009). Kurikulum Pendidikan Anak Muslim. terjemahan Wafi Marzuqi Ammar. Surabaya: Pustaka Elba.

Rohani, Siti. (2014). “Workshop Nasional Tetang Peningkatan Guru RA di Bogor”. Bogor: Ikatan Guru Raudlotul Athfal.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wibowo, Agus. (2012). Pendidikan Karakter Usia Dini, (Strategi Membangun Karakter Di Usia Emas). Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Zainuddin, A. dan M. Jamhari I. (1999). Akidah dan Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.

Zuhaili, W. (1991). Tafsir Al-Munir, Juz XXI. Beirut: Darul Fikri.
Diterbitkan
2019-07-13