PENDIDIKAN USIA MENENGAH SESUAI DENGAN PEMIKIRAN IBNU KHALDUN DI SMAN 3 BUKITTINGGI
Abstrak
Penelitian ini membahas konsep pendidikan usia menengah berdasarkan pemikiran Ibnu Khaldun dan relevansinya dalam penerapan di SMAN 3 Bukittinggi. Ibnu Khaldun adalah seorang ilmuwan dan filsuf Muslim yang menekankan pentingnya pendidikan yang holistik, mengintegrasikan aspek intelektual, spiritual, dan sosial. Menurutnya, pendidikan tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan karakter moral dan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini mengkaji bagaimana konsep-konsep pendidikan yang diajukan oleh Ibnu Khaldun dapat diterapkan dalam sistem pendidikan modern, khususnya di sekolah menengah seperti SMAN 3 Bukittinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMAN 3 Bukittinggi telah mengimplementasikan pendekatan pendidikan yang sejalan dengan pandangan Ibnu Khaldun. Kurikulum di sekolah ini mencakup pembelajaran agama dan etika untuk mengembangkan karakter siswa, serta pelajaran sains dan sosial yang mendorong penguasaan pengetahuan ilmiah. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler seperti program kepemimpinan, debat, dan proyek sosial memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis yang relevan. Pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan aspek intelektual, spiritual, dan sosial telah berdampak positif pada perkembangan siswa, baik dari segi akademik maupun personal. Pembahasan lebih lanjut mengungkapkan bahwa penerapan konsep pendidikan Ibnu Khaldun di sekolah menengah seperti SMAN 3 Bukittinggi berpotensi menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan keterampilan sosial yang kuat. Dengan demikian, pendekatan pendidikan yang holistik ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan kurikulum yang lebih seimbang dan komprehensif, sehingga dapat membentuk siswa yang siap menghadapi tantangan dunia modern dengan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan beretika.
Referensi
Astuti, Y. T. (2023). Metode Pembelajaran Tadarruj dan Relevansinya terhadap Pendidikan Dasar Islam (Studi Pemikiran Ibnu Khaldun). Institut Agama Islam Negeri Curup.
Gusli, R. A., Junaidi, Supriadi, Lestari, K. M., Akhyar, M., & Gusli, R. A. (2024). Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Pendidikan Melalui Gaya Servant Leadership Di SMKN 1 Sungai Limau. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 14(1), 87–106. https://doi.org/10.30829/alirsyad.v14i1.20146
Gusli, R. A., Sesmiarni, Z., Akhyar, M., & Lestari, K. M. (2024). Pendekatan Efektif dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan Islam. Dirasah Jurnal Study Ilmu Dan Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 477–488.
Hanani, S., & Nelmaya. (2020). Penguatan Moderasi Beragama untuk Mengatasi Intolerasi di Kalangan Intelektual Kampus. Kontekstualita Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 35(02), 91–102. https://doi.org/10.30631/35.02.91-102
Khumaidah, S., & Hidayati, R. N. (2021). Perbandingan Pemikiran Ibnu Khaldun Dan Al-Ghazali Tentang Pendidikan Islam Dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Di Indonesia. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, 14(2), 212–252.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##