SEJARAH KEBIJAKAN MONETER DALAM ISLAM
Abstract
Islam memiliki pandangan yang khas mengenai sistem moneter atau keuangan. Bahwa sistem moneter atau keuangan adalah sekumpulan kaidah pengadaan dan peraturan keuangan dalam suatu negara. Yang paling penting dalam setiap keuangan adalah penentuan satuan dasar keuangan, dimana satuan ini dinisbahkan seluruh nilai-nilai berbagai mata uang lain.
Dinar (emas) dan Dirham (perak) dipilih sebagai mata uang dikarenakan kedua logam tersebut memiliki nilai yang tinggi, langka dan dapat diterima secara umum sebagai alat tukar. Kelebihan lainnya, emas dan perak dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil dengan tetap memiliki nilai yang utuh, juga tidak mudah menyusut dan rusak.
Dinar dan Dirham dapat menggantikan fiat money (uang fiat) dan menjadi alternatif bagi negara-negara berkembang untuk menghindari dominasi perekonomian negara-negara maju.
Kata Kunci: Sejarah, Mata Uang, Islam
ABSTRACT
Islam has a distinctive view of the monetary or financial system. That the monetary or financial system is a set of procurement rules and financial regulations in a country. The most important thing in any finance is the determination of the basic unit of finance, where this unit is ascribed to all the values ​​of various other currencies.
Dinar (gold) and Dirham (silver) were chosen as currencies because both metals have high value, are rare and are generally accepted as a medium of exchange. Another plus, gold and silver can be broken into small parts while still having the value intact, also not easy to shrink and be damaged.
Dinar and Dirham can replace fiat money and become an alternative for developing countries to avoid the economic domination of developed countries.
Keywords: History, Currency, Islam
Copyright (c) 2022 Jurnal Qiema (Qomaruddin Islamic Economics Magazine)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.