DISKURSUS KEPEMIMPINAN SUAMI ISTERI DALAM KELUARGA (Pandangan Mufasir Klasik Dan Kontemporer)
Abstract
Mayoritas mufassir mengatakan bahwa kepemimpinan lelaki atas perempuan didasrkan karena dua hal yang bersifat teologis, yaitu keistimewaan fisik dan psikis. Keistimewaan tersebut bersifat bawaan, pemberian Tuhan yang antara satu dengan yang lainnya tidak boleh saling iri, karena antara satu jenis kelamin dengan jenis yang lainnya telah diberi keistimewaan masing-masing. Terkait kepemimpinan, keistimewaan yang dimiliki suami lebih sesuai untuk menjalankan tugas tersebut dibanding isteri. Lebih lanjut, menurut Quraish Shihab, jika suami tidak mampu memberi nafkah, tetapi tidak mengalami gangguan dari segi keistemewaan yang dibutuhkan dalam kepemimpinan, isteri belum boleh mengambil alih kepemimpinan itu, memang, isteri dapat menggugat cerai dan gugatannya dapat dibenarkan.[1] Alasan yang dilontarkan oleh Quraish Shihab, sanggat sesuai teks ayat dan sesuai dengan apa yang sering dikatakan oleh para ahli usul, bahwa “al-hukm yadur ma’a illatih wujud wa adam†hukum itu ada karena ada illatnya (alasan), sehingga kalau alasannya tidak ada maka hukum juga tidak ada. Illat atau alasan lelaki (suami) menjadi pemimpin atas wanita (isteri) adalah karena dua hal tersebut di atas, sehingga kalau cuma satu hal saja yang tidak ada, maka itu masih belum cukup untuk menghilangkan kepemimpinan suami atas isteri.
[1]M.Quraish Shihab, Perempuan, (Ciputat: Lentera Hati, 2005), hlm. 369
References
Ahmad Syukri, “Metodologi Tafsir Al Qur`an Kontemporer dalam pandangan Fazlur Rahman†, Jambi : Sulton Thaha Press, 2007.
Ahmad Syukri, “Metodologi Tafsir Al Qur`an Kontemporer dalam pandangan Fazlur Rahman.
Ahmad Baidowi, Tafsir Feminis, Kajian Perempuan dalam Al-Qur’an dan Para Mufasir Kontemporer, Bandung: Nuansa, 2005.
M. Quraish Shihab, Membumikan al-Quran, Bandung: Mizan, 1994.
Muhammad Yusron, Studi Kitab Tafsir Kontemporer, Yogyakarta:Teras, 2006.
Muhammad Husain al-Dhahabiy, Al-Tafsi>r wa al- Mufassiru>n, Juz I , Beirut : Da>r al- fikr,.th.
Abdul Kari>m Utsma>n, Ma’a>lim al-Thaqa>fah al-Isla>miyah, Beirut: Mu’assasah al-Risa>lah, 1992.
Departemen Agama RI, Ensiklopedi Islam di Indonesia, Jakarta: Binbaga Islam dan SPTA/IAIN, 1992, M. Quraisy Shihab, Studi Kritis Tafsir al-Manar, Jakarta: Pustaka Hidayah, 1994.
Nurkholis Setiawan, “ Al Qur`an dalam kesejarahan klasik & kontemporer “, Jurnal study Al Qur`an, Ciputat : Pusat study Al Qur`an (PSQ)
Rosikhun Anwar, Samudra Al Qur`an, Bandung : Pustaka Setia, 2001.
AbudinNata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2000.
AbudinNata. al-Quran dan Hadis (DirasahIslamiyah), Jakarta, PT Raja GrafindoPersada, 1995.
Ahmad al-Jurja>ny, Kitab al-Ta’rifa>t, Mesir: Da>r al-Ma’rifah, 1965.
Fakhr al-Ra>zy, al-Tafsi>r al-Kabi>r, Bairut: Da>r Ihya>’ al-Tura>th al-‘Araby, 2001.
Ali Ahmad al-Qulaishy, Ahka>m al-Usrah fi al-Shari>’ah al-Isla>miyah, (S}an’a>,: Da>r al-Nashr li al-Ja>mi’ah, 2004)
Al-Suyu>ty, al-Itqan fi Ulu>m al-Qur’a>n, Jilid I, (Mesir: Mustafa al-Ba>by al-Halaby, 1951)
Asghar Ali Engineer, Hak-Hak Perempuan Dalam Islam, Farid Wajidi dan Cici Farkha Assegaf (Penerjemah), (Yogyakarta: LSPPA Yayasan Prakarsa, 1994)
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982),
Al-Zarkashiy, al-Burhan fi Ulum al-Qur’an, Jilid II, (Mesir, Isa al-Ba>by al-Halaby, tt.)
Imam Nawawi al-Bantany, Uqud al-Ujjayn, (Surabaya: al-hidayah, tt)
FK 3, Wajah Baru Relasi Suami Isteri, hlm. 46, dan hlm, 12, dan, Husen Muhammad, Islam Agama Ramah Perempuan, Pembelaan Kiyai Pesantren,Nuruzzaman, Jalal, Juri Ardianto (ed). (Yogyakarta: LKiS, 2007)
M.Quraish Shihab, Membumikan al-Quran (Bandung: Mizan, 2002)
M.Quraish Shihab, Membumikan al-Quran, jilid 2, (Tangerang: Lentera Hati, 2011)
M.Quraish Shihab, Perempuan, (Ciputat: Lentera Hati, 2005)
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, jld, 2, hlm ,426-427
Mansur Fakih, Membincang Feminism Diskursus Gender Perspektif Islam,( Surabaya; Risalah Gusti, 1996)
Muhammad al-‘Adli>m al-Zarqa>ny, Mana>hil al-‘Irfa>n fi ‘Ulu>m al-Qur’a>n, juz II, (Beirut: Da>r al-Fikr, 2004)
Muhammad bin Jari>r al-T{abary, Ja>mi’ al-Baya>n fi Ta’wi>l al-Quran, jld, 4,.
Muhammad Quraish Shihab, Lentera Al-Quran, (Bandung: Mizan, 2013)
Mundir, Perempuan Dalam al-Quran Studi Tafsir Al-Manar, (Semarang; Walisongo, 2010).
Rashi>d ridla>, Tafsir al-Mannar, ( Mesir, Da>r al-Ma’rifah, tt)
http://ushuluddins.multiply.com/journal/item/30
http;//forumkajiankitabkuning.blogspot.in/2009/02/menafsir-kembali-fikih-tentang.html, diakses tanggal 20 april 2015