PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SAINS BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS MUTU PENDIDIKAN

  • hamdan siraj

Abstrak

Pendidikan berfungsi untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang positif, di sisi lain pendidikan juga berfungsi untuk menciptakan perubahan ke arah kehidupan yang lebih inovatif, oleh karena itu pendidikan memiliki fungsi ganda. Namun, sampai saat ini para pengembang kurikulum pendidikan sains di Indonesia kurang memberikan perhatian serius pada sains asli (indigenous science) yang merupakan budaya lokal masyarakat setempat sehingga pengetahuan sains menjadi “asing†dan kurang bermakna bagi siswa. Otonomi daerah telah memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan sendiri kurikulum pendidikan yang bertumpu pada keunikan dan keunggulan lokal, termasuk mengakomodasi aspek sosio-kultural masyarakat ke dalam pendidikan sains di sekolah.  Dalam konteks implementasi pembelajaran di sekolah khususnya pada masyarakat asli (budaya non-Barat), guru sains harus cerdas dan arif   menjembatani siswa menembus kedua budaya, yaitu sains asli (budaya lokal)  dan sains  (subbudaya Barat), sehingga terjadi proses inkulturasi. Pelajaran sains tidak lagi menjadi pelajaran ekslusif yang hanya dipahami sekelompok orang, melainkan akan benar-benar menjadi sains untuk kehidupan sehari-hari, sains untuk masa depan, sains untuk semua, dan sains sebagai pelestari budaya bangsa
Diterbitkan
2019-04-20

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

##plugins.generic.recommendByAuthor.noMetric##