Kerukunan Umat Beragama dalam Konteks Keluarga Beda Agama

  • Syatriadin Syatriadin
Kata Kunci: Kerukunan dan Keluarga Beda Agama

Abstrak

Kerukunan merupakan istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan kesatuan hati dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran. Makna tersebut dijadikan pegangan, maka kerukunan adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia. Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidak rukunan, serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Pemahaman terkait keluarga beda agama dilandasi dengan pernikahan beda agama dan pindah agama. Pernikahan beda agama adalah suatu pernikahan yang dilakukan oleh orang-orang yang memeluk agama dan kepercayaan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pernikahan beda agama ini sulit untuk dapat dilangsungkan di negara Indonesia, artinya sulit untuk bisa mendapatkan pengakuan sah di depan hukum. Dengan demikian mendapatkan pengakuan sah menurut negara terkadang salah satu dari pasangan tersebut berpindah agama mengikuti agama pasangannya dan menikah sesuai dengan agama yang dipilih. Akan tetapi setelah pernikahan tersebut mereka kembali ke agama dan kepercayaan mereka masing-masing.

Referensi

Ancok & Suroso, 2005. Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu kesejahteraan Sosial (dasar-dasar Pemikiran), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Daradjat, Zakiyah. 1970. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang. Departemen Agama. 1982. Al-Qur'an dan Terjemahannya. Asy Syifa', Semarang.
Daud Ali, Mohammad, 1998. Pendidikan Agama Islam, Jakarata: Rajawali pers.
Endang Syaifudin Anshari, 1980, Pendidikan anak dalam Islam, Jakarta.
Hadi, Sutrisno. 1970. Metodologi Research. Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Handayani & Fauziah, 2016:410, Keluarga Harmonis, Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Ihromi. 1999. Bunga rampai sosiologi keluarga. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.
Imam Saukani, 2009, Pendidikan Keluarga. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Jalaludin. 1996. Psikologi Agama. Rajawali Press: Jakarta.
M.I.Soelaeman. 1978:66. Pendidikan Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mustofa, Yasin. 2007. EQ untuk Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam. Sketsa.
Nashori, Fuad. 2001. Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prawirohamidjojo, 1988:39 dan Huzaimah 2005:155. Keluarga Beda Agama. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Sairin, Weinata. 2002. Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa : butir-butir pemikiran
Syafaat dkk, 2008. Perilaku Manusia (Teori dan Pengukurannya) Cet-2, Pustaka Pelajar.
Wahyuddin. dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Diterbitkan
2019-09-30
##submission.howToCite##
SYATRIADIN, S. Kerukunan Umat Beragama dalam Konteks Keluarga Beda Agama. AL-FURQAN, v. 8, n. 1, p. 37-49, 30 Sep 2019.

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

##plugins.generic.recommendByAuthor.noMetric##