Berpikir Kritis, Proses Kognitif, dan Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

  • Abdul Haris
Kata Kunci: Critical thinking, Cognitive processes, Islamic Religious Education Learning Design

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis hubungan teoritis antara keterampilan berpikir kritis sebagai proses kognitif dalam kaitannya dengan desain dan perencanaan pembelajaran pendidikan Islam. Belajar sebagai aktivitas berpikir (konflik kognitif) didorong oleh keinginan untuk mengetahui. Dosen hendaknya melaksanakan proses pembelajaran yang bermakna yang memicu aktivitas berpikir. Aktivitas berpikir atau kognitif adalah sesuatu yang berhubungan atau melibatkan kognisi sebagai proses memperoleh pengetahuan karena rasa ingin tahu melalui pengenalan dan interpretasi melalui pengalaman sendiri. Belajar sebagai proses penataan atau penyeimbangan (equilibration) melalui asimilasi dan / atau akomodasi antar rangsangan sebagai masalah baru dengan struktur kognitif atau pengetahuan terstruktur (skemata) sebagai pengalaman prasyarat. Pembelajaran yang baik harus berlangsung secara efektif dan bermakna dalam suatu sistem sebagai proses yang mengakomodasi kedudukan, fungsi, dan segala aktivitas serta daya dukung yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran harus berlangsung melalui aktivitas yang dapat memicu konflik kognitif sebagai proses penyeimbangan struktur kognitif melalui asimilasi dan akomodasi. Berpikir kritis merupakan kegiatan mental secara utuh, komprehensif, dan sistematis untuk menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan secara logis dengan merefleksikan berbagai jenis pengetahuan secara konsisten. Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui latihan-latihan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran hendaknya dilaksanakan melalui penggunaan desain dan perencanaan pembelajaran yang memadai, yang disusun secara sistematis melalui analisis pembelajaran sehingga menghasilkan prestasi belajar siswa yang terukur, sistematis, dan terencana. Karakter siswa, materi pembelajaran, dan hasil belajar hendaknya dijadikan asumsi dasar dalam mekanisme analisis pembelajaran, sehingga memungkinkan terjadinya konflik kognitif. Desain pembelajaran yang adekuat, operatif atau mudah dalam penerapannya, perlu disusun secara sistematis melalui analisis pembelajaran agar menghasilkan desain dan perencanaan yang adekuat, yang ditandai dengan penataan hubungan secara utuh menyeluruh komponen-komponen sebagai daya dukung proses pembelajaran. Kegiatan analisis pembelajaran akan memudahkan dalam penataan materi ajar, proses menentukan tujuan pembelajaran, analisis karakter, metode, media, strategi dan teknik instruksional, serta teknik penilaian hasil belajar seperti rencana instrument penilaian dan rencana tugas, serta perangkat lain yang dianggap perlu. Adalah keniscayaan dosen menata kegiatan pembelajaran dalam sebuah sistem yang terdiri atas banyak komponen sebagai keseluruhan daya dukung proses pembelajaran dapat memicu konflik kognitif mahasiswa

Referensi

Bayer., B.K. 1995. Critical Thinking. Bloomington: Phi Delta Kappa Educational Foundation
Bloom, Benjamin S. dkk. 1956. Taxonomi of Educational Objectives. The Classification of Educational Goals. (Handbook I: Cognitive Domain) New York: Longman Inc.
Collin, Catherine, dkk. 2012. The Psychology Book. London: DK.
Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful B. & Aswan, Z 2006. Straategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Facione, P.A. 2010. Critical Thinking.: What It Is and Why It Count. Insight Assesment.
Gagne, R.M. 1985. The Condition of Learning Theoryof Intruction. New York: Rinehart.
Galloway, Charels. (1976). Psychology for Learning and Teaching. New York: Mc Graw-Hill Book Co.
Italia & Bahrin, 2018. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Kognitif Mahasiswa antara Model Pembelajaran PBL dan PBL Menggunakan Media (Power Poin, Vidio, dan CD Interaktif pada Mk Genetika II Prodi Biologi FKIP). Jurnal Pembelajaran Biologi.
Leahey, Thomas H. & Harris, Richard J. (1985). Human Learning. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Perkins, D.N. & Weber, R.J. 1992. Inventive Mind: Creative in Technology. New York: University Press.
Reilly, Robert R,. dan Lewis, Ernest. 1983. Educational Psychology, Appplication for Classroom Learning and Instruction. New York: McMillan Publ. Co., Inc.
Ruggiero, V.R. (1998). The Art of Thinking. A Guide to Critical and Creative Thought. NYork: Longman, An Imprint of Addison Wesley Longman, Inc.
Soyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sternberg, R.J. 2003. Wisdom, Intelligence, and Creativity Synthesized. New York: Cambridge University Press.
Travers, Robert M.W. 1976. Essentials of Learning. 4th ed. New York: McMillan Publ. Co., Inc.
Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Diterbitkan
2021-02-24
##submission.howToCite##
HARIS, A. Berpikir Kritis, Proses Kognitif, dan Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. AL-FURQAN, v. 9, n. 2, p. 43-56, 24 Feb 2021.

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

##plugins.generic.recommendByAuthor.noMetric##