ISLAM DAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Abstrak
Karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Sementara, pendidikan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri seseorang, sehingga memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi seseorang supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan  warga negara yang baik. Pendidikan karakter berpijak dari karakter dasar manusia, yang bersumber dari nilai moral universal (bersifat absolut) yang bersumber dari agama yang juga disebut sebagai the golden rule. Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak dari nilai-nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan.Konsep pendidikan dalam Islam adalah suatu upaya memperkenalkan manusia akan eksistensi dirinya, baik sebagai diri pribadi yang hidup sebagai hamba Allah (‘abdullah) yang terikat oleh hukum normatif (syariat) dan sekaligus sebagai khalifah (khalifatullah) di bumi. Secara substansial, Islam telah memberikan pijakan yang jelas tentang tujuan dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang cenderung kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan. Oleh karena itu, pendidikan berarti suatu proses membina seluruh potensi manusia sebagai makhluk yang beriman dan bertakwa, berfikir dan berkarya, untuk kemaslahatan diri dan lingkungannya.Secara psikologis dan sosial kultural, grand design pengembangan pendidikan karakter adalah upaya pembentukan karakter dalam diri individu sebagai fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dapat dikelompokkan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development), Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development)Keywords: karakter, nilai moral, kognitif, afektif, dan psikomotorikReferensi
Byrne, Rhonda, The Secret, Jakarta: PT Gramedia, 2007.
Dahlan, Abdul Aziz, et. .all, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
Darmawan, MM, Soekarno: Bapak Bangsa Indonesia, Jakarta: 2005.
Hadi, H., Nation and Character Building Melalui Pemahaman Wawasan Kebangsaan, Direktorat Politik, Komunikasi, dan Informasi Bappenas.
Mubarok, Ahmad, Psikologi Keluarga, Jakarta: International Islamic Tought, 2004.
Murphy, Joseph, Rahasia Kekuatan Pikiran Bawah Sadar, Jakarta, Spektrum, 2002.
Mochtar Buchori, Character Building dan Pendidikan Kita, Kompas, 4 Maret 2007.
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: Gramedia, 2002.
Shihab, Quraisy, Membumikan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1996.
Singh, N.K., dan Mr. A.R. Agwan, Encyclopaedia of the Holy Qur’ân, New Delhi: Balaji Offset, 2000.
Tobroni, Pendidikan Islam: Paradigma Teologis, Filosofis dan Spiritualitas, Malang: UMM Press, 2008.
Tobroni, The Spiritual Leadership, Mengefektifkan Organisasi Noble Industri Melalui Prinsip-Prinsip Spiritual Etis, Malang: UMM Press, 2010.
Zuhdi, Muhammad Harfin, Istiqomah dan Konsep Diri Muslim, Majalah Info Ulama, edisi Oktober 2007.
http://baiq-wardhani.blogspot.com/2009/02/normal-0
http:// kurdi muhammad.blogspot.com/
oregonstate.edu/instruct/anth370/gloss.html
http://www.tnial.mil.id/Majalah/Cakrawala/ArtikelCakrawala/tabid/125/art
http://tamansiswa.org/magazine/pijar/tamansiswa-untuk-nation-and-character-building.html
Pemberitahuan Hak Cipta
Usulan Pembuatan Informasi Hak Cipta
1. Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).