ANALISIS WACANA; INTERAKSIONISME SIMBOLIK
Abstrak
Ketika manusia berkomunikasi akan bergantung pada norma, nilai, budaya, dan aturan yang berlaku. Komunikasi antar teman sangat berbeda dengan berkomunikasi antar orang tua dan anak, guru dan murid, majikan dan pelayan. Termasuk dimana suatu tempat komunikasi itu berjalan. Misal di pondok pesantren, proses komunikasi di pesantren akan menggambarkan situasi pondok pesantren tersebut. Komunikasi mengambil peran untuk membangun hubungan antar komunikator, dalam prosesnya simbol-simbol yang ditransfer mengandung makna yang membentuk tatanan sosial suatu tempat. Interaksionisme simbolik adalah sebuah teori yang menggunakan perspektif analisis komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Teori ini diusung oleh George Herbert Mead. Tokoh pertama yang memberi ide. Kemudian ide-ide tersebut dibukukan oleh mahasiswa-mahasiswanya dengan hasil dari catatan kuliah mereka menjadi sebuah karya yang terkenal, yaitu Mind, Self, Society: From the Standingpoint of a Social Behaviourist. Teori Interkasionisme Simbolik yang dirangkum oleh Blummer bertumpu pada tiga premis utama: Pertama, manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka. Kedua, makna diperoleh dari hasil interaksi sosial yang dilakukan dengan orang lain. Ketiga, makna-makna tersebut disempurnakan pada saat proses interaksi sosial sedang berlangsung. Tokoh-tokoh yang memberi andil pada teori ini adalah : John Dewey, Chales Horton Cooley, George Herbert Mead, dan Herbert Blummer.Referensi
Al-Wasilah, A. Chaedar. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa, 1993.
Alfajari, Muhammad Hamam. “Interaksionisme SImbolik Santri Terhadap Kiyai Melalui Komunikasi Di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta.†Informasi: Kajian Ilmu Komunikasi 46, no. 2 (December 1, 2016): 169–78. doi:http://dx.doi.org/10.21831/informasi.v46i2.11800.
Alwasilah, A. Chaedar. Filsafat Bahasa Dan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2014.
Blummer, Herbert. Simbolic Interactionism: Perspective and Method. London: University of California Press, 1986.
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.
Djojosuroto, Kinayati. Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2006.
Elkarimah, Kismiati Wahyudi, Uud. Filsafat Dan Etika Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran, 2010.
Fiske, John. Pengantar Ilmu Komunikasi. 3th Ed. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012.
Giddens, Anthony. The Constitution of Society Outline of the Theory of Structuration. 3th Ed. John Wiley & Sons, 2013.
Heryadi, Hedi, and Hana Silvana. “Komunikasi Antarbudaya Dalam Masyarakat Multikultur.†Jurnal Kajian Komunikasi 1, no. 1 (June 1, 2013): 95–108. http://journal.unpad.ac.id/jkk/article/view/6034/3145.
Kasenim Kasiyanto. Mendamaikan Sejarah; Analisis Wacana Pencabutan TAP MPRS/XXV/1966. Yogyakarta: LKiS, 2003.
M. Henslin, James. Sosiologi; Dengan Pendekatan Membumi. 6 Ed. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.
———. Komunikasi Lintas Budaya. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010.
Rahardjo, Mudjia. Bahasa, Pemikiran, Dan Peradaban; Telaah Filsafat Pengetahuan Dan Sosiolinguistik. Malang, 2006.
Schiffrin, Deborah. Ancangan Kajian Wacana. Edited by Abd Syukur Ibrahim. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.
Sihabudin, Ahmad. Komunikasi Antarbudaya. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Soeprapto, Riyadi. Interaksionisme Simbolik. Yogyakarta: Averroes Press, 2002.
Veeger, K.J. Realitas Sosial; Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan Individu-Masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi. Edited by A.A Nugroho. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1985.
Wahab, Abdul. Butir-Butir Linguistik. Surabaya: Airlangga University Press, 1990.
Alfajari, Muhammad Hamam. “Interaksionisme SImbolik Santri Terhadap Kiyai Melalui Komunikasi Di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta.†Informasi: Kajian Ilmu Komunikasi 46, no. 2 (December 1, 2016): 169–78. doi:http://dx.doi.org/10.21831/informasi.v46i2.11800.
Alwasilah, A. Chaedar. Filsafat Bahasa Dan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2014.
Blummer, Herbert. Simbolic Interactionism: Perspective and Method. London: University of California Press, 1986.
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.
Djojosuroto, Kinayati. Filsafat Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2006.
Elkarimah, Kismiati Wahyudi, Uud. Filsafat Dan Etika Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran, 2010.
Fiske, John. Pengantar Ilmu Komunikasi. 3th Ed. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012.
Giddens, Anthony. The Constitution of Society Outline of the Theory of Structuration. 3th Ed. John Wiley & Sons, 2013.
Heryadi, Hedi, and Hana Silvana. “Komunikasi Antarbudaya Dalam Masyarakat Multikultur.†Jurnal Kajian Komunikasi 1, no. 1 (June 1, 2013): 95–108. http://journal.unpad.ac.id/jkk/article/view/6034/3145.
Kasenim Kasiyanto. Mendamaikan Sejarah; Analisis Wacana Pencabutan TAP MPRS/XXV/1966. Yogyakarta: LKiS, 2003.
M. Henslin, James. Sosiologi; Dengan Pendekatan Membumi. 6 Ed. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.
———. Komunikasi Lintas Budaya. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010.
Rahardjo, Mudjia. Bahasa, Pemikiran, Dan Peradaban; Telaah Filsafat Pengetahuan Dan Sosiolinguistik. Malang, 2006.
Schiffrin, Deborah. Ancangan Kajian Wacana. Edited by Abd Syukur Ibrahim. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.
Sihabudin, Ahmad. Komunikasi Antarbudaya. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Soeprapto, Riyadi. Interaksionisme Simbolik. Yogyakarta: Averroes Press, 2002.
Veeger, K.J. Realitas Sosial; Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan Individu-Masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi. Edited by A.A Nugroho. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1985.
Wahab, Abdul. Butir-Butir Linguistik. Surabaya: Airlangga University Press, 1990.
Diterbitkan
2018-02-17
Terbitan
Bagian
Articles
Pemberitahuan Hak Cipta
Usulan Pembuatan Informasi Hak Cipta
1. Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan [TENTUKAN PERIODE WAKTU] setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).