JUAL BELI ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF FIKIH MUAMALAH

  • Nasiri Nasiri STAI Taruna Surabaya
  • Achmad Rosul STIS Bangkalan
Keywords: Jual Beli, Online

Abstract

Jual beli online, di dalamnya, ada praktik wakalah, seller mewakilkan kepada reseller. Adapraktik ijarah, seller menyewa reseller untuk memasarkan barang dagangannya. Ada praktik ju’alah,seller mengumumkan (sayembara) kepada para reseller untuk berlomba-lomba memasarkanbarangnya dengan bonus atau imbalan tertentu. Namun dalam kajian ini yang menjadikanpenekanannya adalah akad jual belinya kepada para konsumen, bukan seller ke reseller, sehinggadengan demikian, jual beli online ini jika dilihat dalam perspektif fikih mu’amalah dapatdikategorikan sebagai akad jual beli yang sah, jika barang yang ditawarkan itu memang sudah ada.Akan tetapi jika barang belum ada, melainkan hanya gambar dan barangnya belum berwujud (belumdibuat), maka hal itu dikategorikan sebagai akad salam yang sah. Itupun jika ra’sul mal (uangnya)dibayar di awal, bukan sistem pembayaran di rumah (COD), namun jika dibayar di rumah, maka akadsalam semacam ini, menurut para ulama fikih, tidak sah.
Published
2021-09-09
How to Cite
Nasiri, Nasiri, and Achmad Rosul. 2021. “JUAL BELI ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF FIKIH MUAMALAH”. Jurnal Keislaman 4 (2), 144-58. https://doi.org/10.54298/jk.v4i2.3320.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.