PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN, SISTEM PEMERINTAH DAN ILMU TASAWUF PADA DINASTI ABBASIYAH
Abstract
The Abbasid dynasty was the most successful Islamic dynasty in advancing Islamic civilization, among the aspects of progress made by this dynasty were the government system, the development of science and the development of Sufism at that time. The purpose of this study was to find out more specifically about the development of science, the system of government adopted and the development of Sufism in the Abbasid dynasty. Furthermore, the author uses a qualitative approach method with the type of library research by processing reading results, notes related to research sourced from journals, books and scientific articles and then processing them into library findings. To find out and analyze these findings, the authors apply the interactions used by Milles and Huberman, namely by selecting the information or data source, presenting the findings, and providing conclusions from the findings. From the analysis it is known that the development of science during the Abbasid dynasty developed very rapidly giving birth to religious and general science disciplines, forming scientific supporting facilities. In this dynasty the system of government adopted was a monarchical system, a caliph had a strong and solid authority in carrying out his duties and policies, and political policies had to be in line with religion. In carrying out the social life of the people in this dynasty, it was inseparable from the teachings of Sufism. Keywords: The development of science, the system of government, the science of Sufism. Abstrak Dinasti Abbasiyah adalah dinasti yang paling sukses dalam hal memajukan peradaban islam, diantara aspek kemajuan yang ditorehkan oleh dinasti ini adalah sistem pemerintahan, perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu tasawuf pada masa itu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lebih spesifik tentang perkembangan ilmu pengetahuan, sistem pemerintahan yang dianut dan perkembangan ilmu tasawuf yang ada pada dinasti Abbasiyah. Selanjutnya, penulis menggunakan Metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Kepustakaan dengan mengolah hasil bacaan, catatan terkait penelitian yang bersumber dari jurnal, buku-buku dan artikel ilmiah kemudian diolah menjadi hasil temuan pustaka. Untuk mengetahui dan menganalisis temuan tersebut, penulis menerapkan interaksi yang digunakan Milles dan Huberman yaitu dengan alur memilih informasi atau sumber data, menyajikan temuan, dan memberikan kesimpulan dari hasil temuan tersebut. Dari hasil analisis keilmuan pada dinasti abbasiyah berkembang sangat pesat serta melahirkan disiplin ilmu agama dan ilmu ilmu umum, membentuk fasilitas penunjang keilmuan. Pada dinasti ini sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem monarki, seorang kholifah memiliki otoritas kuat dan kokoh dalam menjalankan tugas dan kebijakan, serta kebijakan politik harus sejalan dengan agama. Dalam menjalankan kehidupan sosial masyarakat pada dinasti ini tidak terlepas dari ajaran ilmu tasawuf. Kata kuci: Perkembangan ilmu pengetahuan, sistem pemerintahan, ilmu tasawuf.References
Bakar, Istianah Abu, Sejarah Peradaban Islam (Malang: UIN-Maliki Press, 2008)
Black, Antony, Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini (Jakarta: Penerbit Serambi, 2006)
Daulay, Haidar Putra, Zaini Dahlan, Julkasi Ady Sahala Matondang, and Khoirul Bariyah, ‘Masa Keemasan Dinasti
Umayyah Dan Dinasti Abbasiyah’, Jurnal Kajian Islam Kontemporer (JURKAM), 1.2 (2020), 72–77
Hasan, Hasan Ibrahim, Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 3rd edn (Jakarta : Kalam Mulia, 2013)
Ifendi, Mahfud, ‘Dinasti Abbasiyah: Studi Analisis Lembaga Pendidikan Islam’, FENOMENA, 2020, 139–60
Iqbal, Muhammad, Fiqh Siyasah: Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014)
Madjid, Nurcholis, Khazanah Intelektual Islam (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019)
Manshur, Abdullah, Perkembangan Politik Dan Ilmu Pengetahuan Pada Dinasti Abbasiyah (STIMED Nusa Palapa Makassar, 2014)
Nurfazillah, ‘Praktik Politik Dalam Sejarah Islam Era Dinasti-Dinasti Islam’, Al-Ijtima`i: International Journal of Government and Social Science, 6.1 (2020), 43–62 <https://doi.org/10.22373/jai.v6i1.615>
Oktaviyani, Vita Ery, ‘Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dinasti Abbasiyah Periode Pertama’, JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2.2 (2018), 183–93
Ramayulis, Haji, Sejarah Pendidikan Islam: Napaktilas Perubahan Konsep, Filsafat, Dan Metodologi Pendidikan Islam Dari Era Nabi SAW Sampai Ulama Nusantara (Kalam Mulia, 2011)
Riyadi, Fuad, ‘PERPUSTAKAAN BAYT AL HIKMAH,†THE GOLDEN AGE OF ISLAMâ€â€™, LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan, 2.1 (2016)
Rohana, Rohana, Lubis Lubis, and Ridwan Ridwan, ‘GERAKAN PENERJEMAHAN SEBAGAI BAGIAN AKTIVITAS DAKWAH DAN KEILMUAN DI DUNIA ISLAM (Tinjauan Historis Gerakan Penerjemahan Pada Masa Khalifah Harun
Ar-Rasyid Dan Khalifah Al-Ma’mun)’, JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN (JIPER), 3.2 (2021)
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017)
Syou’yb, Joesef, Sejarah Daulah Abbasiyah (Jakarta: Bulan Bintang, 1977)
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, 10th edn (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010)
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, 23rd edn (Jakarta: Rajawali Press, 2011)
Copyright (c) 2022 Mohammad Anggi Hidayat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).