KAMPUS SANTRI: ALTERNATIF MODEL SINERGI AKULTURASI PENDIDIKAN TINGGI DAN PESANTREN

  • abu amar bustomi

Abstract

Perkembangan teknologi yang pesat membuat keberadaan lembaga pendidikan tinggi kian terbuka, tanpa sekat dan tanpa batas. Sekat-sekat kelembagaan pendidikan tinggi menjadi tipis. Sebaliknya, sekat produktivitas lembaga pendidikan tinggi makin menebal. Eksistensi lembaga pendidikan tinggi menjadi barang taruhan tatkala output berupa sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan mumpuni dan berkualitas. Posisi perguruan tinggi yang semula selalu berada di menara gading kini dituntut real atas keberadaan lembaganya. Konsep good university governance yang menjadi bahan dan acuan bagi perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas lembaga sebagai upaya internasionalisasi pendidikan tinggi yang ujung-ujungnya berkiblat ke luar negeri sebagai parameter utama, sesungguhnya belum menjadi jaminan menyelesaikan persoalan bangsa Indonesia. Good university governance baru memungkinkan untuk dapat memiliki konstribusi dalam penyelesaian permasalahan bangsa dan bahkan mampu menjadi pintu utama revolusi pendidikan tinggi di Tanah Air, jika pendekatannya didasarkan pada kearifan lokal (local wisdom). Model sinergi bangunan khasanah integratif pendidikan santri dan mahasiswa dalam bentuk KAMPUS SANTRI, yang dikembangkan dalam proses  sinergi akulturasi  PT & Pesantren, dengan tidak mencerabut nilai-nilai indegenius pesantren & atmosfir akademik perguruan tinggi, serta tidak mengurangi habit essential yang berlangsung di kedua institusi, akan mampu menghasilkan kapasitas broad knowledge, qualification skill, mature professionalism, serta konstruksi nobel morality and deep spirituality, dalam bentuk integrasi nilai-nilai akademik ilmiah dan agama islam yang berkeseimbangan.   Kata Kunci: Kampus Santri, Pendidikan Tinggi & Pesantren.
Published
2019-10-28