Metode Memahami Hadis Nabi “Berjabat Tangan Antara Laki-laki Dan Perempuan” Dalam Tinjauan Ikhtilaf al-Hadis

  • Mazroatus Saadah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Pacitan Jawa Timur

Abstract

Pergaulan antara laki-laki dan perempuan pada masa sekarang semakin bebas. Salah satu penyebabnya adalah adanya modernisasi, dan kemajuan teknologi yang mewabah dan tidak bisa dihindari di kalangan masyarakat muslim. Akibatnya, masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, dan pergaulan laki-laki dan perempuan pun semakin bebas. Persoalan jabat tangan ini menjadi penting dibahas untuk mendudukkan kembali kepada hokum yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Ajaran Islam baik yang berasal dari al-Qur’an maupun al-Hadis itu cocok di segala masa dan tempat. Jadi tidak benar jika ada yang menganggap ajaran Islam itu ketinggalan zaman. Adanya perintah dan larangan pasti ada hikmah dibaliknya. Artikel ini akan membahas mengenai metode memahami hadis Nabi “berjabat tangan antara laki-laki dan perempuan†dalam tinjauan ilmu mukhtalaf al-hadis. Dengan menggunakan metode al-jam’u wa at-taufiq (kompromi) dapat dipahami bahwa hadis yang menjelaskan tentang berjabat tangan antara-laki-laki dan perempuan hanya merupakan ta’arudh dzahiri, dan hasil komprominya adalah bahwa tidak diperbolehkan berjabat tangan antara laki-laki dan perempuan. Hokum ini diperkuat oleh pendapat jumhur ulama berdasarkan qiyas aulawi bahwa memandang perempuan saja tidak boleh apalagi memegangnya.

References

Abu al-Qasim, Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub bin Muthir al-Lahmi al-Syami Al-Mu’jam al-Ausath. Kairo : Dar al-Haramain, t.t.
al-‘Amri, Muhammad bin ‘Abdillah al-Khatib. Misykatul Mashabih. Cet. 3. Beirut : al-Maktab al-Islami, 1983.
al-‘Atki, Abu Bakr Ahmad bin ‘Amr bin ‘Abd al-Khalid bin Khallad bin ‘Ubaidillah. Musnad al-Bazar al-Mansur bi Ismi Bahr al-Zikhor. Cet. 1. Madinah : Maktabah al-‘Ulum wa al-Hikam, 1988-2009.
al-Ashbahi, Malik bin Anas Abu ‘Abdillah. Al-Muwaththa’ Riwayat Muhammad ibn al-Hasan. Cet. 1. Damaskus : Dar al-Qalam, 1991.
al-Bukhari al-Ja’fi, Muhammad bin ‘Ismail Abu ‘Abdillah. Shahih Bukhari. Cet. 1. ttp. : Dar Thuq al-Najah, 1422 H.
al-Bukhari, Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin al-Mughirah. Adabul Mufrad. Cet. 2. Beirut : Dar al-Basyair al-Islamiyyah, 1989.
al-Bushairi, Ahmad bin Abi Bakr bin Isma’il. Ithaf al-Khairoh al-Muhirrah bi Zawaid al-Masanid al-‘Asyrah. Cet. 1. Riyadh : Dar al-Wathan, 1999.
al-Haitsami, Nur al-Din ‘Ali bin Abi Bakar bin Sulaiman. Mawarid adh-Dham’an ila Fawaid Ibnu Hibban. ttp.: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, t.t.
al-Isfironi, Abu ‘Uwanah Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim al-Naisaburi. Mustakhrij Abi ‘Uwanah. Cet. 1. Beirut : Dar al-Ma’rifah, 1998.
al-Kharasani, Abu ‘Abd ar-Rahman Ahmad bin Syuaib bin ‘Ali. As-Sunan al-Kubro li an-Nasai. Cet. 1. Beirut : Muassasah al-Risalah, 2001.
al-Marwazi, Abu Ya’qub Ishaq bin Ibrahim bin Mukhalid bin Ibrahim al-Handhali. Musnad Ishaq Rahawaih. Cet. 1. Madinah : Maktabah al-Iman, 1991.
al-Naisaburi, Muslim bin al-Hujjaj Abu al-Hasan al-Qusyairi. Shahih Muslim. Beirut : Dar Ihya’ al-Turats al-‘Arabi, t.t.
al-Suwaswah, ‘Abd al-Majid Muhammad Isma’il. Manhaj al-Taufiq wa al-Tarjih baina Mukhtalaf al-Hadid. Yordan : Dar al-Nafais, 1997.
al-Syaibani, Abu ‘Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad. Musnad al-Imam Ahmad. Cet. 1. ttp. : Muassasah al-Risalah, 2001.
al-Syami, Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub bin Muthir al-Lakhmi. Al-Mu’jam al-Kabir li al-Thabrani. Cet. 2. Kairo : Dar al-Nasr Maktabah Ibn Taimiyyah, t.t.
al-Tirmidzi, Muhammad bin ‘Isa bin Saurah bin Musa al-Dhahak. Sunan al-Turmudzi. Cet. 2. Mesir : Syirkah Maktabah wa Mathbaah Musthafa al-Bab al-Halb, 1975.
az-Zuhaili, Wahbah. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh. Damaskus : Dar al-Fikr, t.t.
Ibn ‘Amr, Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syadad. Sunan Abi Daud. Beirut : al-Maktabah al-‘Ashriyyah, t.t.
Ibn Haidir, Muhammad Asyraf bin Amir bin Ali. ‘Aun al-Ma’bud wa Hasyiyah Ibn Qayyim. Cet. 2. Beirut : Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1415 H.
Ibn Majah, Abu ‘Asdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwini, Sunan Ibn Majah. ttp. : Dar al-Ihya’ al-Kutub al-‘Arabiyyah, t.t.
Ibn Muhammad, Majid al-Din Abu al-Sa’adat al-Mubarak. Jami’ al-Ushul fi Ahadis al-Rasul. Cet. 1. ttp. : Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1969.
Ibn Muhammad, Muhammad Fuad bin ‘Abd al-Baqi bin Shalih. Al-lu’lu’ wa al-Marjan fi Ma Ittafaqa ‘Alaihi asy-Syaikhan. Kairo : Dar al-Hadis, 1986.
Wizarah al-Waqaf al-Syu’un al-Islamiyyah. Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah. Kuwait : Wizarah al-Waqaf al-Syu’un al-Islamiyyah , 1427 H.
Published
2018-01-10
How to Cite
Saadah, M. (2018). Metode Memahami Hadis Nabi “Berjabat Tangan Antara Laki-laki Dan Perempuan” Dalam Tinjauan Ikhtilaf al-Hadis. At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam Dan Muamalah, 5(2), 28-47. Retrieved from http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/tahdzib/article/view/3229
Section
Articles