MENGUKUR PENGARUH ELIT LOKAL; STUDI TENTANG DINAMIKA KEKUASAAN DALAM PEMILIHAN UMUM
Keywords:
Elit. Lora, Blater, Local StrongmanAbstract
Reformasi tahun 1998 membawa perubahan signifikan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Reformasi ini melahirkan konsep desentralisasi yang memberikan kemungkinan kepada penduduk lokal untuk mengelola wilayahnya secara mandiri, tanpa bergantung pada pemerintah pusat. Dengan lahirnya konsep desentralisasi, para pemuda daerah berlomba-lomba memimpin dan mengurus daerahnya sesuai dengan keterampilan dan kemampuannya. Kami mengenal orang-orang ini sebagai elit lokal atau orang kuat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran dan pengaruh elit lokal dalam pemilu, khususnya di Madura, serta memahami dinamika kekuasaan yang terbentuk pasca desentralisasi. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan studi kepustakaan serta fenomena dalam kehidupan masyarakat. Pada artikel kali ini akan membahas mengenai elite lokal atau tokoh berpengaruh di Madura saat mengikuti pilkada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan kekuatan lokal mempunyai kapasitas dan kewenangan individu untuk menentukan arah kehidupan masyarakat dan arah kekuasaannya. Namun di sisi lain, ketika tokoh-tokoh lokal yang kuat memasuki dunia politik, mereka cenderung berperan sebagai pendukung politik (Blater) dan juga sebagai perampas suara untuk memperoleh suara terbanyak. Ada dua jenis peran elit lokal: Lora dan Blater. Keduanya memegang posisi terhormat di masyarakat dan memiliki pengaruh signifikan dalam masyarakat dan pemerintahan. Lora cenderung menggunakan agama, sedangkan Blatter lebih sering menggunakan pendekatan kekerasan.Downloads
Published
2024-09-11
Issue
Section
Articles