AMBIGUITAS PERAN KYAI DALAM ARENA PUBLIK
Keywords:
Ambiguitas Peran, Kyai, Arena PublikAbstract
Fenomena perluasan peran Kyai di Pamekasan, Madura, dari fokus tradisional pada keagamaan dan pendidikan pesantren, kini telah merambah ke arena publik dan politik praktis, menciptakan ambiguitas peran yang signifikan. Kyai, yang secara tradisional diyakini sebagai pewaris para nabi dan rujukan utama masyarakat Madura yang fanatik, kini menghadapi dilema internal ketika harus terlibat dalam pragmatisme politik dan bahkan menjadi bagian dari konflik atau alat legalitas kekuasaan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengapa dan bagaimana ambiguitas peran Kyai ini terjadi sebagai konsekuensi logis dari perluasan peran Kyai sebagai aktor (agen) serta adanya perubahan struktur politik Indonesia pasca-Reformasi 1998. Dengan menggunakan desain penelitian Kualitatif Eksploratif Analisis dengan perspektif pemahaman subjektif , penelitian ini meminjam kerangka Teori Strukturasi Anthony Giddens untuk membedah hubungan dualitas antara aktor Kyai dan struktur politik. Hasil kajian menemukan bahwa ambiguitas peran Kyai dan dilema yang terjadi adalah konsekuensi logis dari perubahan reposisi Kyai yang menuntut kepiawaian dalam mengelola jurang kepentingan (gap) antara peran sakral sebagai tokoh agama dan peran pragmatis sebagai tokoh politik. Penelitian ini menekankan bahwa ambiguitas ini harus dipahami dari perspektif dalam diri Kyai sendiri sebagai aktor publik.Downloads
Published
2025-07-14
Issue
Section
Articles
