Pengharaman “Khamar” Dalam Al-Qur’an (Aplikasi Semiotika Charles Sanders Peirce)

(Aplikasi Semiotika Charles Sanders Peirce)

Penulis

  • Muhammad Romadhon UIN SUNAN KALIJAGA

DOI:

https://doi.org/10.54625/elfurqania.v10i01.7429

Abstrak

Dalam tulisan ini digunakan hipotesis semiotik Charles Sanders Peirce, khususnya triad (representamen, objek dan interpretan) untuk mengungkap tahapan pengingkaran Khamar dalam Al-Qur'an sebagai sebuah tanda. Strategi pemeriksaannya adalah penyelidikan substansi subyektif, yaitu eksplorasi spesifik yang berarti membedakan pesan suatu media yang dijadikan objek pemeriksaan. Dari penelaahan ini dapat disimpulkan dengan baik bahwa refren Al-Qur’an yang berbicara tentang hukum khamr pasti akan terpenuhi sedikit demi sedikit hingga menjadi haram karena mengingat keburukan dan manfaat minuman keras yang diperkaya. dengan terjemahan dan Asbabunnuzul bagian tersebut. Penelitian seperti ini mutlak harus diciptakan untuk menumbuhkan penyelidikan terhadap Al-Qur'an dan legitimasi Al-Qur'an dalam ruang dan waktu yang berbeda.             Kata kunci: Peirce, Al-Qur’an, Khamar, Semiotika.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-02-29

Cara Mengutip

Muhammad Romadhon. (2024). Pengharaman “Khamar” Dalam Al-Qur’an (Aplikasi Semiotika Charles Sanders Peirce): (Aplikasi Semiotika Charles Sanders Peirce). El-Furqania : Jurnal Ushuluddin Dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 10(01), 53–74. https://doi.org/10.54625/elfurqania.v10i01.7429

Terbitan

Bagian

Articles