Pelatihan Pengolahan Limbah Kohe Menjadi Pupuk Kompos di Dusun Kali Gede, Desa Ngancar, Kecamatan Pitu
Abstract
Abstract: Animal waste in feces, urine and leftover feed will cause problems if improperly handled. Animal waste is generally allowed to accumulate, be thrown away or directly used as plant fertilizer. This waste can be utilized in areas that raise a lot of livestock by processing it into ready-to-use compost that residents can use for agricultural land. This service uses the Participated Action Research method in training on processing animal manure into compost in the Kali Gede hamlet, Ngancar Village, Pitu District. The action is carried out with several stages of activity; First, delivery of material related to the processing and manufacture of compost from animal waste. Second, training on making compost with EM4 bacteria. Third, the practice of making compost. The application of compost on agricultural land owned by villagers is the impact of this community service activity. Farmers can utilize the animal waste produced to make compost. As a result, farmers' profit margins will increase. Villagers can save on the cost of buying fertilizer while maintaining soil fertility. Farmers can utilize the animal waste produced to make compost. As a result, farmers' profit margins will increase. Villagers can save on the cost of buying fertilizer while maintaining soil fertility.
Keywords: Training, Animal Manure, Compost
Abstract: Limbah kotoran hewan yang berupa feses, urin, dan sisa pakan akan menimbulkan permasalahan jika tidak ditangani dengan baik. Pada umumnya, limbah kotoran hewan tersebut dibiarkan menumpuk, dibuang begitu saja atau langsung digunakan sebagai pupuk tanaman. Pemanfaatan limbah ini bisa diaplikasikan di daerah yang banyak memelihara binatang ternak dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos siap pakai yang dapat dimanfaatkan oleh warga untuk lahan pertanian. Pengabdian ini menggunakan metode PAR Participated Action Research dalam bentuk pelatihan pengolahan pupuk kotoran hewan menjadi pupuk kompos di dusun Kali Gede Desa Ngancar, Kecamatan Pitu. Aksi dilakukan dengan beberapa tahapan kegiatan; Pertama, penyampain materi terkait proses pengolahan dan pembuatan pupuk kompos dari limbah kotoran hewan. Kedua, pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan bakteri EM4. Ketiga, praktek pembuatan pupuk kompos. Pengaplikasian pupuk kompos pada lahan pertanian milik warga desa merupakan dampak dari kegiatan pengabdian ini. Petani dapat memanfaatkan limbah kotoran hewan yang dihasilkan untuk membuat pupuk kompos. Akibatnya, margin keuntungan petani akan meningkat. Warga desa dapat menghemat biaya pembelian pupuk sekaligus menjaga kesuburan tanah.
Keywords: Pelatihan, Limbah Kotoran Hewan, Pupuk Kompos
References
Aning, Aning. “Implementasi PAR Dalam Pendidikan Agama Islam.†Jurnal Paradigma Institut 1, no. 1 (2014): 15–15.
Mansyur, Nur Indah, Eko Hary Pudjiwati, and Aditya Murtilaksono. Pupuk dan Pemupukan. Syiah Kuala University Press, 2021.
MPd, Nasrul Rofiah Hidayati, ST, Ade Trisnawati M.Pd S. Pd, Dyan Hatining Ayu Sudarni M.T S. ST, Mohammad Arfi Setiawan, and Sri Wahyuningsih M.Si S. Si. Teknologi Pemanfaatan Limbah. Cetakan ke-1. Magetan: Cv. Ae Media Grafika, 2021.
Nisa, Khalimatu, and dkk. Memproduksi Kompos dan Mikro Organisme Lokal (MOL). Bibit Publisher, 2016.
Prihandini, Peni Wahyu, and Teguh Purwanto. Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, 2007. http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12908.
Saputri, Paramita Indra, Asri Ainun Surya, Nur Ainun Salsabila Ramli, Rahmatia Rahmatia, and Sitti Rahma Yunus. “Pembuatan Pupuk Organik Menggunakan Kotoran Kambing.†Journal Lepa-Lepa Open 1, no. 1 (March 11, 2021): 103–6.
Whyte, William Foote, ed. Participatory Action Research. Sage Focus Editions 123. Newbury Park, Calif: Sage Publications, 1991.
Copyright (c) 2023 Jurnal Abdikarya Pembangunan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.