MANAJEMEN KOMUNIKASI ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Jurnal Pendidikan Islam

  • Sistupani M.Pd.I

Abstrak

Pemimpin Lembaga pendidikan Islam memiliki peran penting dalam menjaga organisasi. Organisasi akan berjalan dan continue jika komunikasi berjalan dengan baik dan tidak terjadi salah persepsi. Pemimpin mempunyai peran penting untuk memastikan komunikasi dalam lembaganya dapat berjalan dengan seimbang dan menyeluruh.

Komunikasi dalam lembaga pendidikan memiliki tantangan yang beragam diantaranya Perbedaan Latar Belakang dan Budaya karena lembaga pendidikan sering kali terdiri dari individu dengan latar belakang, budaya, dan bahasa yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman atau interpretasi yang salah dalam komunikasi, Komunikasi Antar Generasi Perbedaan usia antara guru, staf, dan siswa dapat menciptakan tantangan komunikasi sehingga generasi yang lebih muda mungkin lebih nyaman dengan teknologi dan bentuk komunikasi digital, sementara generasi yang lebih tua mungkin lebih memilih komunikasi tatap muka atau telepon, Keterbatasan Teknologi Meskipun teknologi dapat memperlancar komunikasi, tidak semua lembaga pendidikan memiliki akses ke infrastruktur teknologi yang memadai. Hal ini dapat membatasi komunikasi yang efektif, terutama dalam situasi seperti pembelajaran jarak jauh, Komunikasi yang Tidak Efektif tidak semua tenaga pendidik atau siswa memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Ini bisa menyebabkan pesan yang tidak jelas, salah interpretasi, atau informasi yang tidak tersampaikan dengan baik, Perbedaan Ekspektasi antara siswa, orang tua, dan guru mengenai bagaimana komunikasi harus dilakukan. Misalnya, orang tua mungkin mengharapkan laporan yang lebih teratur tentang kemajuan anak mereka, sementara guru mungkin berfokus pada aspek lain dari proses pendidikan. Kesulitan dalam Memberikan Umpan Balik memberikan umpan balik yang konstruktif dan mudah diterima bisa menjadi tantangan. Ini berlaku baik dalam komunikasi antara guru dan siswa maupun antara manajemen sekolah dengan staf. Konflik Interpersonal baik antara sesama siswa, antara siswa dan guru, atau antara staf, dapat menghambat komunikasi yang sehat dan produktif, Kurangnya Keterbukaan karena ada budaya dimana siswa atau staf merasa tidak nyaman untuk berbicara terbuka mengenai masalah atau kekhawatiran mereka. Hal ini dapat menghambat aliran informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Mengatasi tantangan[1]tantangan ini membutuhkan upaya bersama dari seluruh anggota komunitas pendidikan, termasuk peningkatan keterampilan komunikasi, penerapan teknologi yang sesuai, dan pengembangan lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka dan jujur.

Kata Kunci : Manajemen Komunikasi, Organisasi, Lembaga Pendidikan Islam

Diterbitkan
2024-04-10