Pendekatan Antropologi Dalam Studi Agama
Abstract
: Pada abad modern saat ini Islam telah menjadi kajian yang menarik minat banyak kalangan baik di Barat maupun Timur yang kemudian melahirkan Studi Islam (Islamic Studies). Islam tidak lagi hanya dipahami dalam pengertian normatif dan doktriner, tetapi telah berkembangn menjadi fenomena yang kompleks, baik dari sistem budaya, peradaban, komunitas politik, dan ekonomi. Mengkaji dan mendekati Islam, tidak lagi mungkin hanya dari satu aspek, karenanya dibutuhkan metode dan pendekatan interdisipliner dari ilmu-ilmu sosial lainnya. Islamic studies sebagaimana tersebut diatas dikaji dengan menggunakan interdisipliner ilmu-ilmu sosial dan humanities, yang menghasilkan berbagai macam fokus keahlian dalam pengkajian Studi Islam. Islamic studies dapat berkembang pesat dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sesuai dengan bidangnya, sehingga muncul sejarah agama, psikologi agama, sosiologi agama, antropologi agama, dan lain-lain. Asumsi dasar dari ilmuwan sosial adalah bahwa perilaku manusia mengikuti teori kemungkinan (possibility) dan objektivitas. Bila perilaku manusia itu dapat didefInisikan, diberlakukan sebagai entitas objektif, maka akan dapat diamati dengan menggunakan metode empiris dan juga dapat dikuantifikasikan. Dengan pendekatan seperti itu, ilmuwan sosial menggambarkan agama dalam kerangka objektif, sehingga agama dapat “dijelaskan†dan perannya dalam kehidupan masyarakat dapat difahami dan dimengerti.
References
Abdullah, Taufik dan M. Rusli Karim. 1989. Metodologi Penelitian Agama. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Agus, Bustanuddin. 1999. Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial: Studi Banding Antara Pandangan Ilmiah dan Ajaran Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
Agus, Bustanuddin. 2006. Agama dalam Kehidupan Manusia: Pengantar Antropologi Agama. Jalarta: RajaGrafindo Persada.
Ali, Mukti, 1991, Metode Memahami Agama Islam, Jakarta: PT. Bulan Bintang, Cet. 1
Asad, Talal, Formations of the Secular: Christianity, Islam, Modenity, Stanford, California, Stanford University Press
Asad, Talal, Genealogies of Religion: Discipline and Reasons of Power in Christianity and Islam. Baltimore and London, The Johns Hopkins University Press, l993
Atang, Abd. Karim. 1999. Metodologi Studi Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Bowen, John R., Religions in Practice: An Approach to the Anthropology of Religion, Boston, Allyn and Bacon,2002
Hadikusuma, Hilman. 1993. Antropologi Agama. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Koentjaraningrat, 1996, Pengantar Antropologi, Jakarta ; Rineka Cipta
Nazsir, Nasrullah. 2008. Teori-Teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjadjaran.
Rahman, Fazlur, “Approaches to Islam in Religious Studies: Review Essay,†, dalam
Richard C. Martin (Ed.), Approaches to Islam in Religious Studies, Tucson, The University of Arizona Press, l985, h. 196. Juga Kim Knott, “Insider/Outsider perspectives†dalam John R. Hinnells, The Routledge Companion to the Study of Religion, London and New York, Routledge, 2005
Rahman, Fazlur. 1985. Islam dan Modernitas, terj. Ahsin Muhammad. Bandung: Pustaka.
Syam, Nur. 2005. Bukan Dunia Berbeda: Sosiologi Komunitas Islam. Surabaya: Pustaka Eureka.
Syam, Nur. 2006. Madzhab-Madzhab Antropologi. Surabaya: LKiS.
Copyright (c) 2016 AT-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Studi Islam by At-Tahdzib is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/tahdzib