Model Pendidikan Nilai dengan Orientasi Pemberdayaan Peserta Didik

  • Arito Arito Pengawas Pendidikan Agama Islam, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang, Indonesia
  • Farihatul Husniyah STIT Ibnu Sina Malang, Indonesia
  • Nur Mufida Ramadhanisnaini STIT Ibnu Sina Malang, Indonesia
Kata Kunci: pendidikan nilai, pemberdayaan peserta didik

Abstrak

Konsep mengenai karakter baik (good character) dipopulerkan Thomas Lickona dengan merujuk pada konsep yang dikemukakan oleh Aristoteles sebagai berikut “the life of right Conduct, right conduct in relation to other persons and in relation to oneself†, yang berarti kehidupan berperilaku baik/penuh kebajikan adalah berperilaku baik terhadap pihak lain (Tuhan Yang Maha Esa, manusia, dan alam semesta) dan terhadap diri sendiri. Ada satu peristiwa yang dapat kita jadikan contoh sebagai pribadi dengan karakter baik. Sebanyak 51 tenaga pengajar muda diberangkatkan ke daerah terpencil untuk mengajar di sekolah dasar selama satu tahun. Mereka adalah lulusan terbaik dari beberapa universitas di Indonesia yang lolos seleksi dalam Gerakan Indonesia Mengajar untuk menjadi Pengajar Muda (sebutan bagi guru yang dikirim ke daerah) di lima pulau terpencil untuk mengatasi masalah kekurangan guru. Salah seorang di antaranya, Ayu Kartika Dewi yang sebelumnya bekerja di P&G Singapura. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga itu mengaku meninggalkan pekerjaannya untuk mengabdi mengajar di pulau terpencil. Sebab ia ingin ada satu chapter dalam hidupnya bahwa ia pernah mengajar dan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung di luar sana. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter dimaknai sebagai kualitas pribadi yang baik, dalam arti tahu kebaikan, mau berbuat baik, dan nyata berperilaku baik, yang secara koheren memancar sebagai hasil dari olah pikir, olah hati, oleh raga, dan perpaduan olah rasa dan karsa.

Referensi

Ansyar, Moh. “Kurikulum Dalam Menyongsong Otonomi Pendidikan Di Era Globalisasi, Peluang, Tantangan Dan Arah.†TA’DIB, Jurnal Pendidikan Islam, Maret, no. 4 (2002).

Doni, Koesoema A. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak Di Zaman Global. Jakarta: Grasindo, 2007.

Driyarkara, Nicolaus. Driyarkara Tentang Pendidikan. Vol. 1. Jakarta: Yayasan Kanisius, 1980.

Goleman, Daniel. Working White Emotional Intelligence.(Terjemahan Alex Tri Kantjono W). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Hidayat, H. “Model Pembelajaran Pendidikan Nilai Menuju Masyarakat Yang Karakter Berbasis Partisipasi Masyarakat.†Pelopor Pendidikan: Jurnal Pendidikan, Bahasa Dan Pembelajarannya 1, no. 1 (2010): 35–52.

Indonesia, Presiden Republik. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.†Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia, 2003.

Irwanto. Psikologi Umum. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Mastuhu. Pemberdayaan Sistem Pendidikan Islam. Jakarta: Logos, 1999.

Mudzakir, Ahmad, and Joko Sutrisno. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Philips, Simon. Refleksi Karakter Bangsa. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Setiawan, Arif, and Farihatul Husniyah. “المشكلات النÙسية ÙÙŠ تعليم مهارة الكلام عند طلاب مدرسة ابن حجر المتوسطة الإسلامية.†Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah 4, no. 1 (July 13, 2019): 111–29.

Silberman, Mel. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Bumimedia, 2002.

Sudjarwadi. “Ubah Wajah UGM Dengan Jiwa Kepemimpinan.†Kedaulatan Rakyat, January 5, 2003.

Suparno, Paul. Guru Demokratis Di Era Demokrasi. Jakarta: Grasindo, 2003.

Winarni, F. “Reorientasi Pendidikan Nilai Dalam Menyiapkan Kepemimpinan Masa Depan.†Jurnal Cakrawala Pendidikan, no. 1 (2006): 130–71.

Diterbitkan
2023-01-26
Bagian
Articles