TUJUH BELAS AKHLAQ PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

  • Yazidul Busthomi IAI AL-QOLAM
Kata Kunci: Seventeen, Akhlaq, Educator

Abstrak

Abstract: The seventeen morals of educators in Islamic education are as follows: 1. Accept questions posed by students and be patient with them. 2. Not in a hurry in all matters. 3. Sit with dignity with calm and bow your head. 4. Do not be arrogant to all humans. 5. Prioritizing tawadu' in meeting places and majlis. 6. Not playing and joking. 7. Show affection to students when teaching. 8. Improve stubborn students with good guidance. 9. Do not scold students who are stubborn and do not insinuate them. 10. Not arrogant, not shy and not ashamed to say: "I don't know" or say "wallahu a'lam", if the problem is unclear or unknown. 11. Focus on the questioner and understand the question to answer the problem. 12. Accept the right arguments and listen to them. 13. Submit to the truth by returning to it when guilty. 14. Prohibit students from studying dangerous knowledge. 15. Forbid students from expecting anything other than the pleasure of Allah and the hereafter with useful knowledge. 16. Prevent students from busying themselves with fardhu kifayah before busying themselves with fardhu ain. 17. Prioritizing improving yourself before telling others to do good.

Keywords: Seventeen, Akhlaq, Educator

Referensi

Al-Qur’an al-Karim.

Ahmad Amin (2001). Etika (Ilmu Akhlak). Cetakan VI Jakarta: Bulan Bintang.

Ahmad Syukri (2007). Dialog Islam dan Barat: Aktualisasi Pemikiran Etika Sutan Takdir Alisjahbana Jakarta: Gaung Persada Press.

Ahmad Tafsir (2014). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, cetakan XI. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Akhmad Muhaimin Azzet (2011). Menjadi Guru Favorit, cetakan I. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Arifin, Muzayyin (2008). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Cetakan III. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Engkoswara dan Aan Komariah (2010). Admistrasi Pendidikan. Cetakan I. Bandung: Alfabeta.

Ismail (2009). Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.Cetakan IV. Semarang: Rasail Media Group.

Jalaluddin (2007). Psikologi Agama. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Nawawi, Muhammad (2000). Maroqil Ubudiyah, diterjemahkan oleh Zaid Husein, Terjemah Maroqil Ubudiyah. Cetakan I. Surabaya: Mutiara Ilmu.

Nizar, Samsul (2008). Sejarah Pendidikan Islam. Cetakan II. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ramayulis (2008). Ilmu Pendidikan Islam. Cetakan VII. Jakarta: Kalam Mulia.

Soetjipto dan Raflis kosasi (2009). Profesi Keguruan. Cetakan IV. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cetakan XIIII. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tirtarahardja, Umar dan La Sulo (2005). Pengantar Pendidikan. Cetakan II. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Yatimin Abdullah (2006). Penagantar Studi Etika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yatimin Abdullah (2007). Studi Akhlak dalam Perspektif Al- Quran. Cetakan I. Jakarta: Amzah.

Yazidul Busthomi (2018). Tugas Guru Mengembangkan Kecerdasan Anak Didiknya. Jombang: IAI Bani Fattah.

Yazidul Busthomi (2021). Akhlaq Pendidik dan Peserta Didik dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam. Paciran Lamongan: STIT Muhammadiyah.

Yazidul Busthomi(2021). Etika Guru Menurut Perspektif Pendidikan Agama Islam. Paciran Lamongan: STIT Muhammadiyah.

Zahruddin AR dan Hasanudin Sinaga (2004). Pengantar Study Akhlak. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Zuhairini (1995). Filsafat Pendidikan Islam. Cetakan II. Jakarta: Bumi Aksara.

Diterbitkan
2022-05-27
Bagian
Articles