Normatif dan Deskriptif dalam Studi Al-Qur’an Modern: Pertarungan Kepentingan Epistimologi Barat dan Islam dalam Perspektif Charles J. Adams
Keywords:
Normatif, Deskriptif, Historis, Charles J. Adams, al-Qur’anAbstract
This study aims to find an objective framework in understanding the Qur’an using by the concept of Charles J. Adams. Adams divides religious studies approach into two main parts, namely normative and descriptive. This approach is then applied to a variety of modern studies of the Qur’an that have developed in such a way, whether studied by Westerners or Islamic scholars. To achieve this goal, this study uses a descriptive method with the type study of literature research. To deepen the data analysis, this study uses the Charles J. Adams’s religious studies approach. This study found that the types of research in the study of the Koran can be mapped according to the mapping conducted by Adams. From this mapping, it is found that the majority of the Qur'anic studies conducted by the West fall into the normative category with their respective religious tendencies. The same thing conducted by Islamic scholars who study to Islam with an apologistic approach as part of normative studies. Meanwhile, the efforts made to reconstruct the knowledge of the Qur’an fall into the descriptive category. Basically, its concepts can be used to understand the Qur’an meaning in a comprehensive manner. On the one hand it uses the meaning of the sacred text, and on the other hand, it uses the profane context. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kerangka objektif dalam memahami al-Qur’an dengan menggunakan konsep teori Charles J. Adams. Adams membagi pendekatan dalam studi agama menjadi dua bagian utama, yakni normatif dan deskriptif. Pendekatan ini kemudian diaplikasikan pada ragam studi al-Qur’an modern yang telah berkembang sedemikian rupa, baik yang dilakukan oleh kalangan Barat ataupun sarjana Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian studi pustaka. Untuk memperdalam analisa data, penelitian ini menggunakan pendekatan studi Agama Charles J. Adams. Penelitian ini menemukan bahwa ragam penelitian dalam studi al-Qur’an dapat dipetakan sesuai dengan pemetaan yang dilakukan oleh Adams. Dari pemetaan ini ditemukan bahwa mayoritas studi al-Qur’an yang dilakukan Barat masuk dalam kategori normatif dengan tendensi keagamaan masing-masing. Hal yang sama juga dilakukan oleh sarjana Islam yang melakukan studi terhadap Islam dengan pendekatan apologistik sebagai bagian dari kajian normatif. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk merekonstruksi pengetahuan al-Qur’an masuk dalam kategori deskriptif. Kedua konsep ini pada dasarnya dapat digunakan untuk memahami al-Qur’an secara konprehensif. Pada satu sisi menggunakan makna teksnya yang sakral, dan di sisi yang lain pada konteksnya yang profan.Downloads
Published
Issue
Section
License
Al-Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan (ISSN : 2549-9157xx) dan (EISSN: 2579-3543xx) diterbitkan oleh Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) STID Raudlatul Iman (STIDAR) Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman Sumenep Madura. Jurnal ini memuat kajian-kajian keislaman yang meliputi Kajian Dakwah, Interaksi sosial. Terbit dua kali setahun, yaitu bulan Maret dan september