Humanisasi dalam Paradigma Pendidikan yang Nyaris Terabaikan
DOI:
https://doi.org/10.35309/alinsyiroh.v5i1.3394Keywords:
Humanisme, Paradigma PendidikanAbstract
Eksistensi suatu negara pada dasarnya ditentukan oleh dinamika semberdaya manusia (human resourches) yang berkualitas, terus bergerak, membangun diri dan masyarakat. Tujuan pembangunan secara makro adalah terbentuknya manusia seutuhnya. Arah tujuan pembangunan ini pada hakekatnya mengembalikan manusia pada kodratnya. Pendidikan, sebagai salah satu subsistem dari pembangunan, dianggap paling korelat untuk mewujudkan cita-cita di atas. Jika pendidikan diharapkan dapat mewujudkan konsep pembentukan manusia seutuhnya, maka jawaban yang dianggap relevan adalah penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan landasan “pendekatan humanistikâ€. Pendidikan yang berlandaskan konsep humanistik pada hakekatnya bertujuan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang memberikan peluang bagi anak didik untuk mengaktualisasikan kemampuan yang ada pada dirinya. Dengan pendekatan humanistik, orang tidak perlu khawatir bahwa anak didik hanya menjadi orang-orang alim tapi bodoh. Tujuan pokok dari pendidikan yang humanistik adalah agar anak didik mendapatkan perlakuan yang manusiawi dengan meng-hargai martabatnya sebagai pribadi-pribadi yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang.References
Djohar, MS. Dr. Prof. Pembangunan Pendidikan Berwawasan Kema-nusiaan. 1998.
Rahardjo, Mudjia. Dr. Prof. M. Si., Quo Vadis Pendidikan Islam, UIN Malang, 2006
Setjoatmodjo, Pranyoto. 1993. Pembaharuan Konsep Kemanusiaan dalam Pendidikan.
Sudarwan,. 2008. Kriteria Budaya Pendidikan Keberbakatan.
Pasiak, Taufik. Revolusi IQ/EQ/SQ, : Antara Neurosains dan Alqur'an, Mizan, 2002.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.