Kesiapsiagaan Masyarakat Desa Siaga Bencana dalam Menghadapi Bencana Erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Penanggal Kota Lumajang
Keywords:
Erupsi, Gunung Semeru, Tanggap Bencana, Desa SiagaAbstract
Indonesia merupakan salah satu Negara yang rawan terjadi bencana. Hal ini dikarenakan letak geografis pada pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, memiliki lebih dari 128 gunung berapi aktif, dan sekitar 150 sungai, baik besar maupun kecil, yang melintasi wilayah padat penduduk. Kabupaten Lumajang merupakan Kabupaten yang rawan bencana, terutama Gunung Semeru. Gunung Semeru sebagai gunung berapi paling besar dan menjadi salah satu gunung api aktif di Jawa mengalami erupsi besar yang menyebabkan 3 kecamatan besar di lereng gunungnya terdampak dan mengalami kerusakan parah. Ada pula 3 kecamatan tersebut adalah Corah Koboan, Kajar Kuning, dan Sumber Mujur. Untuk meminimalisir jumlah korban, disusun rencana kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana Gunung Semeru melalui Desa Siaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan bencana Gunung Merapi dan rencana kesiapsiagaan masyarakat di desa Siaga di tiga kecamatan rawan bencana, yaitu Kecamatan Corah Koboan, Kecamatan Kajar Kuning dan Kecamatan Sumber Mujur.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi di lapangan dan di dukung dengan literatur dari jurnal atau buku lainnya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkanReferences
Anderson-Berry, L., King, D. “Mitigation of the Impact of Tropical Cyclones in Northern Australia through Community Capacity Enhancement.” Mitig Adapt Strat Glob Change 10, No.3 (2005), hlm. 367–392.
Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Peraturan Kepala Banda Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana. Jakarta: BNPB, 2012.
Dodon. “Indikator dan Perilaku Kesiapsiagaan Masyarakat di Permukiman Padat Penduduk dalam Antisipasi Berbagai Fase Bencana Banjir.” Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 24, No. 2 (Agustus 2013), hlm. 125 – 140.
Ella dan Usman. Mencerdasi Bencana. Jakarta: Grasindo, 2008.
Gunawan. Kondisi Sosial Masyarakat dalam Manajemen Bencana. Yogyakarta, 2008.
Herdwinarti, F., dan Sudaryono. Perbedaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Ditinjau dari Tingkat SelfEfficacy pada Anak Usia Sekolah Dasar di Daerah Dampak Bencana Gunung Kelud. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial 2, No. 01 (Februari 2013).
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)- UNESCO/ISDR. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Jakarta: Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2006.
Moleong, J. Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya, 2007.
Nasution, S. Metode Research (Penelitian Ilmiah.). Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Paramesti, C. A. “Kesiapsiagaan Masyarakat Kawasan Teluk Pelabuhan Ratu terhadap Bencana Gempa Bumi dan Tsunami.” Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 22, No. 2 (Agustus 2011), hlm. 113-128.
Priyanto, A. Promosi Kesehatan Pada Situasi Emergensi. Edisi 2. Jakarta, 2006.
PSB-UGM. “Reorientasi Pendidikan Kebencanaan dalam Rangka Pengurangan Risiko Bencana.” Seminar Nasional. Reorientasi Pendidikan Kebencanaan Yogyakarta, 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA, 2013.
Sutton, J., and Tierney, K. Disaster Preparedness: Concepts, Guidance and Research. Colorado: University of Colorado, 2006.
Wasik, W., Rahman, R., Syukur, S., & Rohman, M. M. (2023). CONSIDERING TOLERANCE EDUCATION BETWEEN RELIGIOUS SECTS: A Case Study of Sunni-Syi'ah Sects in Karang Gayam and Blu'uran Villages of Sampang. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 23(2), 437-450.
