Tradisi Larung Sesaji Sebagai Upaya Memperkuat Solidaritas Masyarakat di Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar

  • Dwi Amita Noviarwati Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
  • Bagus Wahyu Setyawan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Keywords: Larung Sesaji, Solidarity, Tradition

Abstract

Larung sesaji is a religious ritual as a form of gratitude to God in which there is animism and myths, and is still ingrained in Javanese traditions, especially Tambakrejo village. Tambakrejo Village is an area on the coast of the southern tip of Blitar Regency which is still closely related to cultural preservation. Likewise with the characteristics of the people who still maintain the traditions of their ancestors. One tradition that is still maintained is the Larung Sesaji ceremony which is held in the month of Shura. In its implementation, there are several series of events which of course require cooperation and cohesiveness among the people. What's more, the village area is currently dominated by natives and immigrants. The purpose of writing this article is to describe the tradition of larung offerings which is one form of effort in strengthening the solidarity of the local community, namely the village of Tambakrejo.

Keywords: Larung Sesaji, Solidarity, Tradition

Author Biography

Dwi Amita Noviarwati, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Sumbula : Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya
Fakultas Agama Islam Universitas Darul ‘Ulum Jombang
p-ISSN 2528-2867
e-ISSN 2549-3900

References

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Press, Edisi I, Cet VIII,), hlm. 155
Dwi Kumalasari, Luluk. “Makna Solidaritas Sosial Dalam Tradisi ‘Sedekah Desa (Studi Pada Masyarakat Desa Ngogri Megaluh Jombang)”, (Malang: SENASPRO: UMM, 2017)
Hadiwijaya. “Tokoh-Tokoh Kejawen”.(Yogyakarta: Eule Book, 2010)
Husaini Usman, Purnomo Setiadi. Metodologi Penelitian Sosial. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004)
Jumhur dan Moh Suryo, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, ( Bandung: Pustaka Ilmu,1975)
Kadir Muhammad, Abdul, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Bandung, PT Citra Aditya Bakti, 2005)
Mandala Putra, Adi dkk. “Eksistensi Kebudayaan Tolong Menolong (Kaseise) Sebagai Bentuk Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Muna”, Neo Societal, vol. 2 no. 2 (2018)
Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif, (Bandung: Tarsito 1986)
Nasution, Zulkarnain. Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Transisi. (Malang: UMM Pres, 2009)
Rosidi, Ajip, ”Kearifan Lokal Dalam Pembangunan Bangsa ”. Konferensi Internasional Kebudayaan Daerah dan Penyerahan Hadiah Rancage 2010. (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2010)
Sudjana Abrahim, Nana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989)
Sulistyo, Ela. Tradisi Sambatan Membangun Rumah Dalam Kehidupan Masyarakat Jawa. Makalah. Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa, (Semarang: Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negri Semarang, 2013)
Tanzeh. Ahmad. Metode Penelitian Praktis. (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004)
Wahyuningsih, Tri. “Sistem Bagi Hasil Maro Sebagai Upaya Mewujudkan Solidaritas Masyarakat”. Jurnal Komunitas: Universitas Negeri Semarang, 2011
Wijayanti, Ayu. “Solidaritas Sosial Etnis Thionghoa dalam Pelaksanaan Upacara perkawinan, kelahiran, dan kematian di kota Bengkulu (Studi tentang Masyarakat Keturunan Tionghoa di Kampung Cina Kelurahan Malabero kecamatan Teluk Sigara, kota Bengkulu)”, Penelitian, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Bengkulu, 2010, disadur dari http://library.unib.ac.id/koleksi/ayu%20Wijayanti-FSIP-Des2010.pdf.
Yunus, Hadi S. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010)
Published
2021-12-29
How to Cite
Dwi Amita Noviarwati, & Bagus Wahyu Setyawan. (2021). Tradisi Larung Sesaji Sebagai Upaya Memperkuat Solidaritas Masyarakat di Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial Dan Budaya, 6(2), 226-236. https://doi.org/10.32492/sumbula.v6i2.4561