Manajemen Dakwah Transformatif KBIH Taawun Tulungagung
Keywords:
Dakwah Transformatif, Haji dan Umrah, Manajemen DakwahAbstract
Lembaga ibadah haji merupakan lembaga yang berkategori sosial kemasyarakatan yang dinaungi oleh pemerintahan pusat, khususnya kementrian Agama. Sebelum menjalankan ibadah haji, lembaga haji wajib menjalankan yang namanya kegiatan manasik haji dengan melibatkan seluruh aspek keseluruhan, seperti adanya peserta, instruktur, materi, media, dan biaya. Banyaknya unsur yang dikategorikan dalam perjalanan ibadah haji, lembaga diwajibkan untuk mengunakan manajemen dalam mengemas seluruh aspek kegiatan perjalanan ibadah haji tersebut. Dalam tulisan ini, peneliti menjabarkan mengenai bagaimana lembaga haji dalam menggunakan manajemen dakwah transformatif. Seiring dengan perkembangan dan perebuhan setiap peraturan kelompok bimbingan ibadah haji, lembaga diwajibkan menerapkan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan analisis untuk megembangkan dakwah. Hasil penelitian nantinya akan bisa menjadikan, bahwa dakwah melalui kelempok bimbingan ibadah haji bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dalam lembaga haji, diharuskan mempunyai metode yang berbeda dengan lembaga lain dalam menjalankan kegiatan dakwahnya untuk mewujudkan perubahan sosial yang signifikan. Tidak lain bertujuan agar lembaga tersebut mempunyai jati diri sendiri dalam menegakkan dan mensiarkan agama Islam di tengah-tengah kehidupan sosial, dan budaya masyarakat. The Hajj institution is an institution in the social category that is covered by the central government, especially the Ministry of Religion. Before carrying out the hajj pilgrimage, the hajj institution is obliged to carry out what is called the Hajj ritual activity involving all aspects of the whole, such as the presence of participants, instructors, materials, media, and costs. The number of elements categorized in the pilgrimage journey, the institution is obliged to use management in packaging all aspects of the pilgrimage journey activities. In this paper, the researcher describes how the hajj institution uses transformative da'wah management. Along with the development and perebuhan of any rules of the Hajj guidance group, the institution is required to implement planning, organizing, mobilizing, monitoring and analyzing to develop da'wah. The results of the research will later be able to make, that da'wah through the Hajj guidance group can be carried out effectively and efficiently. In the Hajj institution, it is required to have a different method from other institutions in carrying out its da'wah activities to bring about significant social change. None other than the aim of these institutions to have their own identity in upholding and broadcasting Islam in the midst of social life and community culture.Downloads
Published
Issue
Section
License
Al-Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan (ISSN : 2549-9157xx) dan (EISSN: 2579-3543xx) diterbitkan oleh Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) STID Raudlatul Iman (STIDAR) Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Raudlatul Iman Sumenep Madura. Jurnal ini memuat kajian-kajian keislaman yang meliputi Kajian Dakwah, Interaksi sosial. Terbit dua kali setahun, yaitu bulan Maret dan september