KONSTRUKS KONSEP IFTHAR DI DESA SERGANG SUMENEP (STUDI LIVING HADITH)
A Study of Living Hadith
DOI:
https://doi.org/10.58223/alirfan.v6i2.6862Kata Kunci:
Keywords: Tradition, IfthÄr , Contruction, Tradisi, IfthÄr , KonstruksiAbstrak
Tujuan penulis meneliti tradisi ifthÄr yang ada di Desa Sergang yakni ingin menjelaskan konstruksi tradisi ifthÄr dan resepsi hadis-hadis yang melatarbelakangi munculnya tradisi ifthÄr serta hadis-hadis lain yang berkaitan dengan tradisi ifthÄr . Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan cara mewawancarai langsung praktikkan (insider), masyarakat umum (outsider), tokoh masyarakat demi terciptanya penelitian komprehensif, dengan menggunakan teori yang ditawarkan oleh Peter L. Berger menggunakan teori triad dialektis yaitu: ekternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Hasil penelitian menunjukan transmisi tradisi IfthÄr sudah berjalan 1 abad lebih dari pengasuh ketiga Pondok Pesantren Raudlatus Syabab K.H. Syarqowi. Terdapat dua hadis utama yang dijadikan landasan oleh beliau yaitu hadis tentang IfthÄr dan hadis tentang keutamaan bersedekah. Pada awalnya IfthÄr bersama para warga yang berada di Desa Sergang tidak ada ritual-ritual sebelum tradisi IfthÄr dimulai, Namun seiring waktu para alumni Pesantren Pajung yang tersebar diberbagai daerah, mengadakan IfthÄr di wilayah sendiri, dengan menambahkan beberapa ritual-ritual sebelum IfthÄr dimulai. Sedangkan dari segi transformasi hadis tradisi IfthÄr di Desa Sergang mengalami lima periode dari para tokoh berpengaruh dari zaman dulu sampai era saat ini.Referensi
Berger, P. L., Parera, F. M., & Luckman, T. (1990). Tafsir sosial atas kenyataan: Risalah tentang sosiologi pengetahuan. LP3ES.
De Jonge, H. (1989). Agama, kebudayaan, dan ekonomi: Studi-studi interdisipliner tentang masyarakat Madura. Rajawali.
Imam Suprayogo dan Tobroni. (2003). Metodologi Penelitian Soial-Agama. Bandung: Remaja Rosdakarya
Imron Arifin. (1976). Kepemimpinan Kyai: Kasus Pondok Pesantren Tebuireng. Malang: Kalimasahada Press
Janet M. Ruane. (2013). Dasar-dasar metode penelitian: Panduan riset ilmu sosial. Bandung: Penerbit Nusa Media
Kuntowijoyo. (2002). Perubahan sosial dalam masyarakat agraris Madura, 1850-1940. Matabangsa bekerja sama dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan the Ford Foundation.
Mu’awwanah, N. (2018). Konstruksi Pemahaman Masyarakat Terhadap Hadis" Kullu Bid’atin Dlalalah". Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 17(2), 159–186.
Pals, D. L. (1996). Seven theories of religion. Oxford University Press New York.
Qudsy, S. Z., Masduki, M., & Abror, I. (2017a). Puasa Senin Kamis di Kampung Pekaten. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, Seri 2, Article Seri 2. https://doi.org/10.36835/ancoms.v0iSeri
Qudsy, S. Z., Masduki, M., & Abror, I. (2017b). Puasa Senin Kamis di Kampung Pekaten. Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars, 564–573.
Siti Umi Hanik. (2011). Nilai-nilai pendidikan Islam dalam tradisi Tahlilan di Desa Krembangan Taman Sidoarjo. Surabaya: Tesis IAIN Sunan Ampel
Turner, B. S. (2012). Teori Sosial dari Klasik sampai postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wibowo dkk. (2022). Tata Krama Suku Bangsa Madura. Yogyakarta : Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata
Zamakhsyari Dhofier. (1985). Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3ES,1985
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Moh. Isbat Alfan Ghoffari, Abdul Mukit
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Lisensi :
Al-Irfan: Journal of Arabic Literature and Islamic Studies is published under conditions Creative Commons Attribution 4.0 International License / CC BY 4.0 This license permits anyone to copy and redistribute this material in any form or format, modify, modify, and make derivative works of this material for any purpose, including commercial purposes, so long as they credit the author for the original work.