Peran Guru dalam Meningkatkan Pengembangan Kurikulum PAI di SDN 1 Gunung Kesan
Keywords:
Peran Guru, Pengembangan Kurikulum, PAIAbstract
perkembangan zaman yang semakin dinamis dalam percepatan informasi sehingga merambat ke dunia pendidikan termasuk dalam kurikulum yang ada di sekolah negeri yaitu di SDN 1 gunung kesan dituntut untuk selalu menyesuaikan dan mengikuti perkembangnnya selaras dengan kebutuhan masyarakat. sedangkan peran seorang guru dalam meningkatkan kurikulum sangat dibutuhkan hal tersebut meliputi, proses perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi diri. Seorang guru dalam meningkatkan perannya dalam pengembangan kurikulum sangat penting dan dibutuhkan sehingga nanti mampu tumbuh kesadaran diri dan kemampuan sehingga mampu memberikan yang terbaik dalam meningkatkan kualitas kurikulum yag semakin produktif dan inovatif. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan berbagai tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi semakin mendalam dengan wawacara mendalam, observasi langsung kelapangan serta dokumentasi yang dapat peneliti peroleh leat dokumen sekolah atau websate sekolah yang kemudian dikumpulkan dan dinerasikan sebagai bentuk penelitian. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah pertama menunjukkan bahwa dalam meningkatkan pengembangan kurikulum meliputi berbagai tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam meningkatkan pengembangan kurikulum diantara peran guru yang sanagt penting adalah guru sebagai pelaksanayang bisa menyesuaikan dan menyeimbangkan dalam memodifikasi dengan kerakteristik sekolah dan kebutuhan peserta didik.References
Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, (Bandung: CV Dipenogoro, 1992), hlm. 273
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam 1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hlm. 123
Al Rasyid dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm. 55
Ali, Muhammad, Guru dan Kurikulum, (Bandung: Sinar Baru, 2007), hlm. 7
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 25
Emzir, Analisis Data:Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), 22-23.
Lihat S Nasution, Pengembangan Kurikulum, ( Bandung: Citra Adirya Nakti, 1991), cet. IV, hlm. 9
Wasik, W., Sari, M., Usman, M., & Shofa, H. Z. (2023). Akselerasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an Melalui Metode Qur’ani Sidogiri. Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 6(1), 102-111.
Rohman, M. M. (2023). STRATEGI BARU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN PESANTREN DI ERA SOCEITY 5.0. BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN, 258-270.
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2014), 118.
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 10
Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosda karya, 2005), hlm. 200
Oemar Hamalik, Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Mandar Maju;1992), hlm. 57
Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hlm. 478
Sudarwan Danim, Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 199
Team Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik/Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum, (Jakarta: CV. Rajawali; 1989), hlm. 11-13.
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, PP RI No. 47 Tahun 2008, UU Guru dan Dosen Tahun 2005, (Bandung: RhustybPubliser, 2009), hlm. 77
Undang-Undang Sisdiknas, op. cit, hlm. 77