Pendampingan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Terhadap Santri Di Taman Pendidikan Al-Qur’an As-Sholeh

  • Ayu apriliya STIT Islamiyah Karya Pembangunan paron Ngawi
  • Irvan Romdani STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron Ngawi
  • Fauzi Anwar Hidayat STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron Ngawi
  • Siti STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron Ngawi
  • Samsudin STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron Ngawi
Keywords: Children, Dengue hemorrhaic fever, Knowledge, Waste sorting

Abstract

Abstract: TPA As-Sholeh in Jubleg hamlet, Gerih, Ngawi is a place that has a high risk for the development of the aedes aegypt mosquito due to its location near a river and has not carried out proper waste management. The students who are under 12 years old do not have sufficient knowledge about DHF. This assistance can be one of the fulfillment of community and government responsibilities in improving the quality of learning at TPA through activities that are in line with Islamic teachings in maintaining environmental cleanliness and health. Community Service uses the PAR method which is a collaboration between service groups, community leaders, TPA managers and students at the Ash Sholeh TPA. After carrying out the assistance, the conditions at the Ash Sholeh TPA became cleaner and the students became more orderly in maintaining cleanliness. Knowledge about where the Aedes aegypt mosquito breeds, which was originally 83.3%, had an increase in knowledge to 100%, knowledge of the classification of types of waste from 53.7% had increased to 100%. While knowledge of disposing of garbage according to the type of waste which was originally 68.75% has increased to 100%. The next step is division. The TPA can then schedule a cleaning picket to continue the habit of maintaining cleanliness and carry out further training with activities containing prevention innovations by implementing policies that help prevent DHF at the TPA.

Keywords: Children, dengue hemorrhagic fever, knowledge, waste sorting

 

Abstrak: TPA As-Sholeh di dusun Jubleg, Gerih, Ngawi merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi bagi perkembangan nyamuk aedes aegypt dikarenakan lokasinya yang berada di dekat aliran sungai dan belum melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Para santri yang berusia dibawah 12 tahun belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang  DBD. Pendampingan ini bisa menjadi salah satu pemenuhan tanggung jawab masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di TPA melalui kegiatan yang selaras dengan ajaran Islam dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.  Pengabdian Masyarakat menggunakan metode PAR yang merupakan kerjasama antara kelompok pengabdi, tokoh masyarakat, pengelola TPA dan santri di TPA Ash Sholeh. Setelah pelaksanaan pendampingan kondisi  di TPA Ash Sholeh menjadi lebih bersih dan para santri semakin tertib dalam menjaga kebersihan. Pengetahuan tentang tempat nyamuk aedes aegypt berkembangbiak yang semulanya 83,3% mengalami kenaikan pengetahuan menjadi 100%, pengetahuan pengelompokan jenis sampah dari 53,7% mengalami kenaikan menjadi 100%. Sedangkan pengetahuan membuang sampah sesuai jenis sampah yang semulanya 68,75% mengalami kenaikan menjadi 100%. Tindakan selanjutnya dilakukan pembagian. Pihak TPA selanjutnya dapat membat jadwal piket kebersihan untuk meneruskan kebiasaan menjaga kebersihan serta melakukan pelatihan lanjutan dengankegiatan berisi inovasi pencegahan dengan pelaksanaan penerapan kebijaka yang membantu pencegahan  DBD di TPA.

Keywords: Anak, Demam berdarah dengue, Pengetahuan, Pemilahan sampah

References

Attamimy, Helmy Bachtiar, and M. Bagus Qomaruddin. “Aplikasi Health Belief Model Pada Perilaku Pencegahan Demam Berdarah Dengue.†Jurnal Promkes 5, no. 2 (February 26, 2018): 245. https://doi.org/10.20473/jpk.V5.I2.2017.245-255.

Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI. “Masuk Peralihan Musim, Kemenkes Minta Dinkes Waspadai Lonjakan DBD,†September 23, 2022. https://www.kemkes.go.id/article/view/22092300006/masuk-peralihan-musim-kemenkes-minta-dinkes-waspadai-lonjakan-dbd.html.

Dewi, Shinta Kurnia, and Agus Sudaryanto. “Validitas dan Reliabilitas Kuisioner Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pencegahan Demam Berdarah,†2020.

Dian Perwitasari, Amrul Munif, Anggraeni, and A. Supriatna. “Model Intervensi Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) Untuk Menurunkan Insident Rate (IR) Berdasarkan Kombinasi Fogging Dan Repelen Di Kabupaten Sintang Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2011.†Jurnal Ekologi Kesehatan 12, no. 1 (March 2013): : 57-71.

Hengky Ristanto. “Kecamatan Ngawi Rentan Demam Berdarah.†Jawa Pos Radar Madiun, April 8, 2023. https://radarmadiun.jawapos.com/ngawi/801222903/kecamatan-ngawi-rentan-demam-berdarah.

Ratna Wirantika, Wahyu, and Yuni Susilowati. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Perilaku Siswa dengan Persebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Sekolah.†Jurnal Health Sains 1, no. 6 (December 25, 2020): 427–31. https://doi.org/10.46799/jhs.v1i6.62.

Tim Penulis. Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2021.

Utami Nastiti and Ari dwi Cahyani. “Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan Pembuatan Bio Spray Pengusir Nyamuk Di Kelurahan Taman Sari, Ampenan, NTB.†Jurnal Surya Masyarakat 3, no. 1 (2022): 55–62.

Published
2023-08-01
How to Cite
Ayu apriliya, Irvan Romdani, Fauzi Anwar Hidayat, Siti, & Samsudin. (2023). Pendampingan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Terhadap Santri Di Taman Pendidikan Al-Qur’an As-Sholeh. Jurnal Abdikarya Pembangunan, 2(1), 11-21. https://doi.org/10.53627/jap.v2i1.5432