KEBERKAHAN SEBAGAI FORMULASI MASHLAHAH DALAM KEHIDUPAN (REFLEKSI SANTRI DI PESANTREN)

  • Niswatun Hasanah IAI Qomaruddin Gresik

Abstract

Perkembangan zaman dapat menjadikan cara pandang pesantren semakin modern sesuai dengan kebutuhan zaman tanpa harus meninggalkan karakter-karakter yang telah dipegang teguh oleh para pendiri-pendiri pesantren. Aktivitas-aktivitas yang telah diperoleh oleh para santri sebagai bekal keilmuan baik secara dhohir atau bathin, secara jelas dan nyata akan terasakan manfaat dan keberkahannya (kemaslahatannya) jauh hari setelah para santri tersebut keluar dari pondok pesantren atau bahkan sudah terasa saat masih di pondok pesantren. Oleh karenanya aktivitas-aktivitas tersebut sering dimaknai tabarruk (ngalap berkah) dikalangan santri. Akan tetapi oleh sebagian orang tabarruk ini, dalam pemikiran Ekonomi Islam secara rasional dan logika dapat diformulasikan secara matematis bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip Ekonomi Islam itu akan melahirkan manfaat dan berkah di dunia dan akhirat yang merupakan mashlahah. Meskipun keberkahan dapat diformulasikan secara matematis, kita semua tetap belum bisa menentukan bahwa setiap kegiatan yang kita lakukan itu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Karena keberkahan itu merupakan ketentuan dari Allah swt.

Kata kunci: Tabarruk, Mashlahah, Pesantren

Published
2018-08-18
How to Cite
Hasanah, N. (2018). KEBERKAHAN SEBAGAI FORMULASI MASHLAHAH DALAM KEHIDUPAN (REFLEKSI SANTRI DI PESANTREN). Jurnal Qiema (Qomaruddin Islamic Economics Magazine), 4(2), 129-142. Retrieved from https://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/qiema/article/view/3355
Section
Articles