ANALISIS KEBERADAAN WISATA RELIGI TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PELAKU USAHA
Abstract
Wisata Religi ialah wisata yang sedikit banyak dikaitkan dengan Agama, Sejarah, Adat Istiadat kepercayaan umat atau kelompok dalam Masyarakat. Wisata ini dilakukan oleh banyak orang secara bergerombol atau rombongan dan perorangan ke tempat-tempat suci ke makam wali atau pemimpin yang diagungkan atau tempat pemakaman tokoh yang dianggap manusia ajaib penuh legenda. Di sekitar makam Sunan Drajat banyak terdapat para pelaku usaha yang menjual berbagai macam dagangan, ada yang berjualan pakaian, jajanan serta aksesoris. Namun yang dijual oleh para pedagang disana lebih banyak menjual produk lokal daerah Lamongan. Selain itu para masyarakat juga banyak yang berjualan makanan di sekitar makam Sunan Drajat. Dari adanya makam Sunan Drajat ini, masyarakat sekitar bisa menciptakan lapangan pekerjaan di daerahnya sendiri serta mengenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas. Maka dari sinilah masyarakat sekitar makam Sunan Drajat mendapatkan peningkatan dalam kesejahteraan ekonomi dengan cara memanfaatkan keberadaan objek wisata religi Sunan Drajat yang ada di daerah mereka. Dari sini, dapat diajukan pertanyaan masalah berupa Apakah Keberadaan Objek Wisata Religi berpengaruh secara signifikan terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pelaku Usaha? Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil pengujian regressi linier sederhana wisata religi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat pelaku usaha. Hal ini dibuktikan dengan dari hasil pengujian regresi linier sederhana yang menunjukan bahwa tingkat signifikansi yaitu 0,033 berada dibawah atau lebih kecil dari 0,05 atau 5%. Jadi dapat dikatakan bahwa adanya wisata religi (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat pelaku usaha (Y). Koefisien regresi variable Wisata Religi sebesar 0,384, yaitu apabila wisata religi mengalami kenaikan satu satuan, maka kesejahteraaan masyarakat pelaku usaha mengalami peningkatan sebesar 0,384 satuan. Koefisien bersifat positif artinya hubungaan antara wisata religi dengan kesejahteraan masyarakat pelaku usaha adalaah positif, artinya semakin berkembang wisataa religi maka semakin meningkat kesejahteraan masyarakat pelaku usaha. Jadi, semakin baik pengembangan dan pengelolaan wisata religi, maka akan berdampak pada peningkatan kunjungaan wisata sehingga akan mempengaruhi tingkat kesejahteraaan masyarakat pelaku usaha