Metodologi Kritik Hadits antara Muhaditsin vs Orientalis
Abstract
Para ulama Islam telah melakukan kritik hadits untuk memastikan sebuah hadits berasal dari Rasul atau tidak. Kritik hadits bukan untuk menilai salah atau membuktikan ketidakbenaran sabda Rasulullah SAW, tetapi sekadar uji perangkat yang memuat informasi tentang beliau, termasuk uji kejujuran informatornya. Tujuannya untuk menguji dan menganalisis secara kritis apakah fakta sejarah kehaditsan itu dapat dibuktikan, termasuk komposisi kalimat yang tereskspos dalam ungkapan matan. Lebih jauh lagi, kritik hadits bergerak pada level menguji apakah kandungan ungkapan matan itu dapat diterima sebagai sesuatu yang secara historis benar. Ini berbeda dengan orientalis dan orang yang mengikuti mereka, yaitu mengkritik hadits dalam rangka meragukan hadits itu sendiri. Namun usaha mereka ini tidak berhasil karena metodologi kritik hadits ulama Islam lebih mapan daripada orientalis.Copyright (c) 2016 EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.