Mengkritisi Hadits Syi’ah
Abstract
Kaum Muslimin meyakini Hadits sebagai sumber tasyri’ setelah al-Qur’an. Ia berfungsi sebagai penjelas dan penfasir al-Qur’an. Bahkan juga sebagai penetap hukum yang independen sebagaimana al-Qur’an sendiri. Karena itulah para ulama menjaganya dengan baik dengan cara menetapkan berbagai persyaratan yang ketat agar sebuah teks bisa dikategorikan sebagai hadits. Setelah meneliti dan membuktikan keabsahan matan (isinya) kemudian mengkaji sanadnya hingga dapat dipastikan bahwa teks tersebut benar-benar hadits. Syiah sebagai salah satu frqoh dalam Islam ternyata memiliki metodologi tersendiri dalam menentukan sebuah teks disebut hadits. Inilah yang kemudian memunculkan perbedaan antara metodologi jumhur ulama dengan Syiah. Oleh karena itu, tentu menjadi menarik untuk mengetahui lebih jauh tentang hadits menurut Syiah.Copyright (c) 2016 EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.