Menakar Kualifikasi Lafal Umat dalam al-Qur`Än
Abstract
Konsep bersosial, bermasyarakat maupun bernegara merupakan satu tema yang krusial untuk dikaji. Dewasa ini masyarakat dunia tidak terkecuali umat Islam telah secara otomatis tersistem untuk dapat menerima satu konsep hidup bermasyarakat dan bernegara. Persoalan muncul ketika al-Qur’Än sebagai kitab induk segala panduan kehidupan Muslim menggambarkan konsep ideal bermasyarakat yang boleh jadi memiliki perbedaan bahkan sangat mungkin bersilangan dengan realitas yang ada. Konsekuensi logisnya seorang Muslim harus mampu memposisikan dirinya sebagai makhluk sosial sekaligus hamba yang harus patuh pada prinsip dan nilai-nilai yang diajarkan oleh al-Qur’Än. Sebagai suatu ummah, mereka dituntut harus mampu mengedepankan sikap terbuka, bertindak ilmiah serta memberi perhatian cukup atas kondisi sosio-masyarakat dan dapat menjauhkan diri dari fanatisme terhadap ikatan rasial, kesukuan, golongan, maupun ekslusifitas lain ataupun penuh akan prasangka buruk. Untuk itu, artikel ini hadir membincangkan ummah sebagai satu konsep yang menggambarkan koloni manusia yang ditawarkan al-Qur’Än.Copyright (c) 2018 EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.