Komparasi Konsep Sosiokulturalisme dalam Pendidikan: Perspektif Barat dan Islam
Abstract
Tulisan ini menguraikan kerangka konseptual sosiokulturalisme pendidikan Barat yang direpresentasikan oleh Lev Vygotsky. Kerangka tersebut menekankan pada pentingnya interaksi sosial bagi perkembangan belajar anak didik. Pengembangan berlangsung seiring dengan perubahan-perubahan yang ada di lingkungan sosialnya, sehingga akan membentuk kepribadian mereka. Kosepsi ini memiliki kesamaan dengan pendidikan Islam dalam proses pembelajaran, yaitu sama-sama memandang bahwa interaksi sosial dan budaya merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran, karena hal itu dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian dan pola pikir individu dalam proses pembelajaran. Sedangkan perbedaan di antara keduanya, yaitu konsep sosiokulturalisme dalam pendidikan Barat lebih menekankan pentingnya interaksi sosial dalam proses pembelajaran bagi perkembangan belajar seseorang. Proses tersebut tanpa tujuan akhir kecuali untuk membentuk tingkatan kognitif yang lebih tinggi dan mengalir sejalan dengan perubahan yang ada di lingkungannya. Sedangkan dalam pendidikan Islam lebih menekankan pada keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi. Dengan kata lain, di samping memperhatikan subjek-subjek kebudayaan, latihan-latihan praktis dan pemikiran, pendidikan Islam mengutamakan pembinaan semangat dan sikap keagamaan.Copyright (c) 2019 EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.