Ibn Jama’ah; Reaktualisasi Pendidikan Karakter Khazanah Islam Klasik
Abstract
Tiga dosa besar pendidikan tanah air yang disampaikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim, yaitu: bullying, kekerasan seksual, dan intolerance. Hal ini menjadi masalah besar yang tak kunjung ditemukan formula yang tepat untuk diimplementasikan kepada pendidikan kita. Pada kajian ini, bertujuan mengajak para pendidik dan pakar pendidikan, khususnya pendidikan Islam, untuk menemukan atau menawarkan konsep pendidikan karakter yang sebenarnya telah dilakukan oleh ulama’-ulama’ salaf (terdahulu) dalam mendidik muridnya, sehingga dapat menjawab tiga permasalah di atas. Metodologi yang digunakan adalah kajian pustaka, dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Adapun temuan-temuan dari bahasan ini, di antaranya: Ibn Jama’ah telah lebih dahulu menerapkan model pendidikan pada Sibyan -sekarang dikenal dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) - dari pada tokoh-tokoh pendidikan Barat. Selain itu, Ia menekankan perlunya adab murid pada dirinya sendiri, guru dan ilmu yang dipelajarinya. Oleh karena itu, menjadi penting dan urgen untuk kembali mereaktualisasikan dan membuka kembali literasi-literasi khazanah Islam klasik yang tak kalah dari literasi Barat sebagai konsep dasar berpikir mengenai pendidikan karakter. Hal lain yang tak kalah penting, ialah pendidikan karakter tak perlu dijadikan sebuah mata pelajaran atau mata kuliah tersendiri, karena seyogyanya pendidikan karakter terintegrasi atau bersenyawa dengan pelajaran-pelajaran yang lainnya.Copyright (c) 2020 EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.