PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELEGENCE

  • Wildan Nafi'i Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Madiun

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran berbasis multiple intelegence diawali dengan memilah-milah dan mengidentifikasi kecerdasan setiap anak, lalu merumuskan tema/topik pembelajaran kemudian menguraikan kecerdasan apa yang bisa dikembangkan dari topik itu dan kegiatan apa yang bisa dilakukan. Dengan kata lain, pendidik perlu memberdayakan semua kecerdasan pada satu tema pelajaran tertentu. Kemudian mengoptimalkan capaian pada tema/pelajaran tertentu berdasarkan masing-masing kecerdasan siswa. Dan juga pendidik harus membuat kelas sevariatif dan sekreatif mungkin. Pelaksanaan pembelajaran berbasis multiple intelegence sebenarnya telah direpresentasikan melalui implementasi kurikulum tematik K13. Namun kurikulum ini tidak dapat survive karena sulitnya menyesuaikan perubahan-perubahan dalam banyak hal, termasuk paradigm kurikulum, kemampuan SDM, ketersediaan sarana dan prasarana serta sumber belajar yang riil, karena pembelajaran tematik sifatnya adalah faktual dan konkret, bukan konseptual abstrak. Sehingga tidak banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang bisa menerapkan pembelajaran berbasis multiple intelegence.

 

Kata Kunci: Kurikulum, Pembelajaran, Multiple Intelegence

References

Agustian. 2006. Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan. Jakarta: Arga.

Amstrong, Thomas. 2002. Setiap Anak Cerdas, Panduan Membantu Anak Belajar Dengan Memanfaatkan Multiple Intelegence-nya, terj. Rina Buntara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Aziz, A.M. 2007. Bagaimana Mengendalikan Emosi Anda?. Jakarta: Darussunnah.

Edy, Ayah. 2014. Memetakan Potensi Unggul Anak, Membimbing Anak Sejak Dini Agar Sukses Dan Bahagia Dalam Kehidupannya. Jakarta: Mizan Grup.

Gardner, Howard. 1999. Intellegence Reframed: Multiple Intelligences for the 21 Century. New York: Basic Book.

Giroux, Henry. 1988. Teachers as Intellectual-Toward A Critical Pedagogy Of Learning. New York: Bergin & Garvey.

Golemen, D. 1999. Kecerdasan Emosional untuk Mencapai Puncak Prestasi, terj. Alex Tri Kartjono Widodo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hoerr, Thomas R. 2007. Buku Kerja Multiple Intelligences, terj. Ary Nilandari. Bandung: Mizan Pustaka.

Kartono, K. 1987. Kamus Psikologi. Bandung: Pioner Jaya.

Lwin dkk. 2008. How to Multiply Your Child’s Intelligence, terj. Christine Sujana. Yogyakarta: Indeks.

Muhaimin. 2011. Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam. Jakarata: Rajawali Press.

Mujib, Abdul. 2002. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Murphy, E. 1999. Leadership IQ: A Personal Development Process Based On a Scientific Study.

Musfiroh Tadkirotun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo.

Mustaqim. 2004. Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.
Notonagoro. 1987. Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: Pantjuran Tujuh.

Putrayasa, Ida Bagus. 2013. Landasan Pembelajaran. Bali: Undiksha Press.

Sukidi. 2004. Kecerdasan Spiritual; Mengapa SQ Lebih Penting daripada IQ dan EQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suparno. 2003. Teori Intelegensi Ganda Dan Aplikasinya Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Tasmara, T. 2006. Spiritual Centered Leadership. Jakarta: Gema Insani.

Undang- Undang tentang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003.

Zohar, D. 2007. Kecerdasan Spiritual. Jakarta: Mizan.
Published
2016-08-27
How to Cite
Nafi’i, W. (2016). PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELEGENCE. El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama, 3(2), 84 - 107. https://doi.org/10.35888/el-wasathiya.v3i2.2009
Section
Articles